oleh

Pelangi Lampung Hiasi Langit Ogan Ilir

OGAN ILIR, PL– Pelangi Lampung dengan puluhan koleksi layangan terbaiknya menghiasi langit Tanjung Senai Ogan Ilir, Sumsel dalam rangka memeriahkan HUT ke-19 Kabupaten Ogan Ilir, di Lapangan terbuka komplek Perkantoran Ogan Ilir, Selasa (02/1/2023).

Pelangi Hadir menjadi bagian dari Festival Layang Layang Ogan Ilir I, yang memperlombakan layangan aduan dan workshop pembuatan layang layang sederhana, yang diikuti oleh 50an Siwa siswi Sekolah Dasar di Ogan Ilir.

Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar, S.H., hadir dan membuka festival didampingi oleh Wabup, Sekda, pada Asisten dan kepala OPD, Camat seluruh yang ada di Ogan Ilir.

Bupati mengapresiasi inisiatif ketua Pelangi Ogan Ilir, yang juga Kepala Bapeda Ogan Ilir H. M. Thahir Ritonga, AP, M.Si.

Beliau berharap festival tahun ini sebagai pembelajaran, untuk kita agendakan secara lebih besar dan meriah pada HUT ke20 Ogan Ilir Tahun 2023.

Festival ke depan harus melibatkan seluruh OPD, Camat, dan seluruh Desa yang ada. Pelangi Ogan Ilir bersinergi dan berkolaborasi dengan OPD terkait dalam melaksanakannya.

Bupati juga menyampaikan bahwa kegiatan festival layang layang harus bisa menjadi pendorong kegiatan kepariwisataan, dengan menarik wisatawan lokal maupun asing datang ke Ogan Ilir.

Dengan begitu, kegiatan ekonomi bergerak karena UMKM juga akan menggeliat, yang pada akhirnya mampu ikut berperan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai Daerah Otonomi Baru, Ogan Ilir harus terus mencari ide, gagasan dan terobosan baru, sehingga memungkinkan adanya lompatan kemajuan bagi Ogan Ilir.

Panca Wijaya sangat optimis festival layang layang dapat menjadi Ikon baru bagi Ogan Ilir, karena kita punya potensi yang besar.

Atas dukungan Bupati, Ketua Pelangi Ogan Ilir bersama Ketua Pelangi Sumsel nampak sangat bersemangat untuk mewujudkan apa yang menjadi harapan Bapak Bupati.

Yang juga tidak kalah menarik, peserta Workshop Layang Layang begitu selesai pelaksanaan workshop, merek beramai ramai menerbangkan layangan hasil buatannya sendiri. Nampak wajah wajah ceria nan gembira menghiasi wajah mereka.

Layangan sebagai bagian dari khazanah kebudayaan asli Indonesia kembali hadir di anak anak kita, sesuatu yang selama ini justru nampak asing ditengah gempuran permainan asing.

“Memang, sudah seharusnya kita lebih memberikan perhatian kepada anak anak kita untuk mengenal secara lebih akrab budaya kita sendiri. Semoga!” Ungkapnya.

(*)