PANTAU LAMPUNG— Ketidakpuasan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, mencuat ke permukaan saat ia mengeluh dan marah akibat harus menandatangani ratusan rekomendasi kandidat untuk Pilkada Serentak 2024 tanpa imbalan apapun.
Dalam sebuah pernyataan emosional, Megawati menegur Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDIP, Prananda Prabowo, yang menurutnya mengabaikan beban berat yang ditanggungnya. Megawati, yang merasa diperlakukan seperti “pesuruh,” mengatakan, “Saya yang harus menandatangani semua rekomendasi ini, sementara mereka berdua sebagai ketua malah hanya duduk santai. Lihat tangan saya yang hampir teklok dari banyaknya tanda tangan yang harus saya berikan.”
Megawati menegaskan bahwa kemarahan terhadap kader PDIP, bahkan hingga pemecatan, adalah hal yang wajar dalam situasi seperti ini. Ia mengungkapkan, “Saya tidak boleh marah? Tentu saja boleh, sampai pemecatan sekalipun. Tangan saya ini sudah kelelahan. Saya sudah sebutkan berapa banyak rekomendasi yang harus ditandatangani dan saya tidak dibayar sepeser pun. Bagaimana saya tidak marah?”
Selain itu, Megawati juga menyinggung mantan Gubernur Bali, Wayan Koster, yang kembali diusung sebagai calon Gubernur Bali dalam Pilkada 2024. Megawati mengkritik Koster yang hanya membawakan makanan dari Warung Made Bali sebagai “sogokan,” tanpa memberikan dukungan finansial. “Koster seharusnya memberikan uang, bukan hanya makanan. Yang dia kirimkan hanya Warung Made, yang jelas saya senangi, tapi itu bukanlah imbalan yang saya harapkan,” jelas Megawati.
Sebelumnya, PDIP mengumumkan daftar bakal calon Bupati, Wakil Bupati, Wali Kota, dan Wakil Wali Kota untuk Pilkada 2024. Penyerahan surat rekomendasi dilakukan langsung oleh Megawati Soekarnoputri dalam dua tahap, dengan yang terbaru mencakup 13 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.