PANTAU LAMPUNG–Super koalisi parpol pendukung Khofifah-Emil di Pilgub Jatim tak mampu mendongrak elektabilitas pasangan ini yang hanya di kisaran 26 persen.
Berdasarakan hasil survei litbang Kompas yang dirilis 19 Juli 2024 lalu, menyebutkan jika tingkat elektabilitas Khofifah hanya 26,8 persen.
Dan di urutan kedua, ada nama Mensos Tri Rismaharini yang meraih 13,6 persen yang juga diwacanakan akan maju di Pilgub Jatim.
Dengan minimnya tingkat elektabilitas Khofifah itu, maka peluangnya untuk bisa terpilih kembali juga sangat minim.
Mengingat indikator seorang petahana yang dianggap berhasil pada periode pertama kepemimpinannya, setidaknya memiliki elektabilitas hingga 50 persen ke atas.
Dengan hasil survei Kompas ini juga yang semakin menguatkan PKB untuk memunculkan sosok kandidat yang lebih potensial.
PKB juga menilai rendahnya elektabilitas Khofifah ini adalah faktor latar belakang masalah yang mendera Khofifah di masa lalu.
Potensi ini yang kemudian memunculkan adanya wacana poros baru antara PKB dan PDIP–meski PKB bisa mengusung kandidat sendiri tanpa harus berkoalisi dengan PDIP.
Poros yang disebut Waketum PKB Jazilul Fawaid yang bakal sangat efektif untuk mengalahkan Khofifah-Emil yang tingkat elektabilitasnya sangat meragukan untuk bisa terpilih kembali.
Nama mantan Ketua PWNU Jatim KH Marzuki Mustamar pun santer dikabarkan bakal diusung PKB. KH Marzuki Mustamar juga memiliki basis massa yang militan di Jatim,
Selain itu, dengan wacana koalisi PKB dan PDIP di Jatim, maka amat mungkin PDIP memasang Tri Rismaharini sebagai cawagub dari KH Marzuki Mustamar.
Komposisi Marzuki-Tri Rismaharini dianggap paling ideal untuk memimpin Jatim termasuk mengalahkan Khofifah-Emil.*