PANTAU LAMPUNG–Berdasarkan hasil survei yang dilakukan dua lembaga berbeda, hasil survei Kaesang di DKI hanya 1 persen, sedang di Jateng hanya 0,7 persen.
Dalam survei Pilkada DKI yang dilakukan oleh Litbang Kompas, elektabilitas Kaesang hanya di kisaran 1 persen.
Putra bungsu Jokowi itu bahkan kalah dengan Ridwan Kamil yang berada di posisi ketiga dengan perolehan 8,5 persen.
Sedangkan pemuncak elektabilitas dalam survei itu, tetap dipegang oleh Anies dengan tingkat elektabilitas hingga 29,8 persen.
Dan, di urutan kedua ada nama Basuki Tjahaja Purnama dengan perolehan sebanyak 20,0 persen.
Demikian halnya dengan hasil survei yang dilakukan Indeks Data Nasional (IDN) untuk Pilgub Jateng.
Di survei itu, elektabilitas Kaesang bahkan hanya 0,7 persen jauh di bawah Ahmad Lutfhi yang memiliki tingkat elektabilitas paling tinggi.
Selain itu, di urutan kedua ada nama Ketua Gerindra Jateng, Sudaryono yang terus membayangi Ahmad Lutfhi.
Kaesang bahkan kalah jika dibandingkan dengan elektabilitas Bupati Kendal Dico Ganinduto yang berada di urutan keempat dengan tingkat elektabilitas 3,7 persen.
Melihat rendahnya tingkat elektabilitas baik di DKI maupun di Jateng, banyak pengamat yang menilai Kaesang memang belum layak untuk maju di pilkada.
Selain masih minim pengalaman politik, Kaesang juga hanya mengandalkan faktor Jokowi untuk mendongkrak namanya.
Selain itu, parpol-parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terus mewacanakan untuk mengusung Kaesang juga dianggap tak mengerti situasi politik dan hanya cenderung ingin menyenangkan Jokowi semata.*