PANTAU LAMPUNG–Pilgub Jatim makin hangat dengan wacana PDIP yang akan mengusung Tri Rismaharini. Wacana ini yang kemudian menjurus pada duel Tri Rismaharini vs Khofifah.
Pertarungan bukan hanya antar kandidat, tapi juga antara PDIP vs Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Seperti diketahui, Khofifah memang sudah mendapat rekomendasi dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk maju bersama Emil Dardak untuk periode keduanya.
Kini yang tersisa hanya PDIP dan PKB yang belum menetapkan kandidat di Pilgub Jatim.
Belakangan PDIP menilai kadernya yang juga Mensos, Tri Rismaharini dianggap paling ideal untuk menghadapi Khofifah.
Selain dianggap berhasil di Kemensos, kiprah Risma semasa Walikota Surabaya juga dianggap baik.
Selama dua periode memimpin Kota Surabaya, Risma sukses membawa Surabaya memperoleh banyak penghargaan level internasional.
Di sisi lain, wacana koalisi PDIP dan PKB di Pilgub Jatim juga bakal makin menambah kekuatan untuk melawan Khofifah-Emil.
Apalagi jika Risma disandingkan tokoh NU Kyai Marzuki Mustamar yang diwacanakan akan diusung oleh PKB.
Jika koalisi PKB dan PDIP termasuk menyandingkan Risma-Marzuki ini terealisasi maka potensi untuk bisa memenangkan Pilgub Jatim juga akan semakin besar.
Apalagi, sejauh ini tingkat elektabilitas Khofifah di Jatim tak terlalu signifikan.
Sebaliknya, pemilih masih melirik Khofifah karena faktor Emil Dardak yang dianggap jauh lebih populer ketimbang Khofifah.
Bahkan, sebelumnya beredar kabar jika Khofifah memang sengaja menggandeng Emil kembali untuk tetap menjaga elektabilitasnya di Jatim.*