PANTAU LAMPUNG–Secara hitung-hitungan, investasi dengan memanfaatkan reksadana pasar uang umumnya menawarkan imbal hasil atau keuntungan antara 3 persen hingga 5 persen tiap tahunnya.
Namun persentase angka keuntungan ini akan sangat bervariasi dan sangat tergantung dari kinerja performa dari jenis maupun instrumen investasi yang telah termasuk perusahaan selaku pengelola dana investasi maupun sejauh mana kompetensi manajer investasi dalam mengelola investasi reksadana ini.
Agar investasi memperoleh keuntungan yang menggiurkan sebagai passive income, sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut ini:
1. Memilih Investasi Reksadana yang Sesuai Tujuan
Hal pertama memaksimalkan keuntungan dalam investasi adalah memilih jenis reksadana yang sesuai tujuan dari perencanaan investasi. Ketika memiliki tujuan investasi reksadana untuk mengembangkan nilai investasi, jenis reksadana yang paling cocok untuk tujuan itu adalah jenis reksadana pasar uang.
Reksadana pasar uang memiliki tingkat resiko yang sangat rendah disisi lain memiliki likuiditas yang sangat tinggi pula.
2. Memilih Investasi yang Sesuai dengan Profil Resikonya
Pada prinsipnya terdapat tiga jenis resiko dalam investasi reksadana yakni; moderat, konservatif dan agresif. Penjelasannya, jika tipe konservatif lebih cenderung untuk melakukan investasi di reksadana pasar uang, maka tipe moderat akan memilih model investasi reksadana pendapatan tetap maupun campuran. Berbeda dengan tipe agresif yang akan memilih jenis investasi reksadana saham.
3. Menentukan Strategi Investasi
Dalam melakukan investasi dibutuhkan strategi khusus yakni strategi investasi yang bersifat sekaligus dan strategi yang bersifat berkala.
Pada strategi investasi sekaligus lebih cocok untuk investor yang memiliki dana atau modal yang besar dan memiliki kemampuan dalam melakukan prediksi waktu investasi dan umumnya didominasi oleh kalangan investor profesional.
Sedangkan untuk strategi investasi berkala, lebih cocok untuk jenis investor yang memiliki kemampuan modal yang masih terbatas dan masih dalam tahap mencoba.
4. Belajar dan Belajar serta Terus Ikuti Perkembangan Informasi Investasi
Walaupun investasi reksadana tidak mewajibkan investornya untuk melakukan prediksi terhadap pasar dan menganalisa pasar, namun tetap saja investor reksadana juga harus terus belajar dan belajar lagi.
Selain itu, jangan pernah berhenti mengikuti perkembangan pasar untuk mengetahui dan mengenali potensi yang bisa jadi peluang investasi.***