PANTAU LAMPUNG- Warga Dusun Regahan Lada, Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, dibuat geger dengan penemuan mayat laki-laki di tepi pantai pada Selasa (16/9/2025) pagi. Penemuan ini sontak menjadi perhatian publik lantaran jasad yang terdampar ditemukan dalam kondisi mengenaskan tanpa identitas.
Sosok tersebut pertama kali ditemukan oleh Saryamah (50), seorang ibu rumah tangga yang tengah mencari kayu bakar di sekitar pantai. Dari kejauhan, ia melihat tubuh seseorang tergeletak terlentang di bibir pantai. Menyadari ada kejanggalan, Saryamah pun langsung memanggil perangkat desa dan melaporkan temuannya ke pihak kepolisian.
Tak berselang lama, tim gabungan dari Polsek Kalianda, Polairud, Inafis Polres Lampung Selatan, serta BPBD tiba di lokasi. Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati sebelum akhirnya jenazah dibawa menggunakan ambulans menuju RSUD Bob Bazar Kalianda untuk pemeriksaan medis.
Kondisi korban saat ditemukan cukup memprihatinkan. Bagian kepala sudah berupa tengkorak, sementara sebagian kulit tubuh terlihat mengelupas akibat terlalu lama terendam air laut. Identitas korban sempat menjadi misteri lantaran tidak ditemukan dokumen atau tanda pengenal di sekitar jasad.
Namun, upaya polisi tak berhenti di situ. Berbekal pakaian yang melekat di tubuh korban serta ciri fisik yang masih bisa dikenali, tim melakukan pencocokan dengan keterangan masyarakat dan data korban hilang di wilayah pesisir. Penyelidikan mulai mengerucut setelah keluarga nelayan asal Banten mendatangi rumah sakit untuk memastikan identitas jenazah.
Dari hasil kecocokan pakaian serta kondisi gigi depan yang ompong, korban akhirnya berhasil diidentifikasi. Ia adalah Casmito (50), nelayan asal Desa Teluk, Kecamatan Labuhan, Pandeglang, Banten.
Casmito diketahui sebagai salah satu korban kecelakaan laut di perairan Pasauran, Banten, pada Jumat (12/9/2025). Saat itu, kapal kayu KM Nanggul Sari yang ditumpanginya bersama empat nelayan lain ditabrak oleh tongkang pengangkut batu bara hingga tenggelam. Empat awak kapal berhasil diselamatkan, namun Casmito dinyatakan hilang dan sempat masuk daftar pencarian Basarnas.
Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan, AKP Indik Rusmono, membenarkan identifikasi tersebut. “Alhamdulillah, identitas korban berhasil dipastikan setelah keluarga mengenali ciri-ciri fisik dan pakaian yang dikenakan. Jenazah sudah kami serahkan kepada keluarga untuk dimakamkan secara layak,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa pihak kepolisian terus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait, mulai dari Basarnas, Polairud, hingga BPBD, agar proses evakuasi dan identifikasi berjalan cepat dan tepat. “Kami imbau masyarakat pesisir, jika menemukan kejadian serupa segera laporkan. Dengan begitu, penanganan bisa dilakukan sesuai prosedur dan identitas korban bisa lebih cepat diketahui,” pungkas Indik.
Penemuan jenazah Casmito di Pantai Pulau Sebesi menutup tanda tanya sekaligus duka bagi keluarganya di Pandeglang. Meski kehilangan terasa berat, pihak keluarga akhirnya bisa memakamkan almarhum dengan layak. Peristiwa ini menjadi pengingat betapa rentannya profesi nelayan terhadap bahaya laut, sekaligus pentingnya solidaritas antarinstansi dalam penanganan musibah.***











