PANTAU LAMPUNG – Upaya pencegahan kekerasan terhadap anak di Provinsi Lampung kini memasuki babak baru dengan menghadirkan model kolaboratif yang melibatkan ahli pers dari Dewan Pers, Ketua PWI Lampung, serta aparat kepolisian. Langkah ini menjadi terobosan pertama di Lampung dalam membangun lingkungan ramah anak melalui sinergi antara sekolah, desa, dan media.
Program ini diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Padang Cermin pada Senin, 17 Februari 2025, dengan menggandeng pemerintah desa, tokoh agama, kepolisian, serta organisasi masyarakat. Kepala SMA Negeri 1 Padang Cermin, Tamzir Zamka, menyatakan bahwa pendekatan ini menjadi solusi konkret dalam mencegah kekerasan terhadap anak.
“Kami ingin membangun kesadaran kolektif bahwa pencegahan kekerasan terhadap anak bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga masyarakat secara luas. Oleh karena itu, kami menggandeng berbagai pihak, termasuk Dewan Pers dan PWI Lampung, untuk memberikan perspektif lebih luas,” ujar Tamzir usai penandatanganan Fakta Integritas di Gedung GSG, Mangliawan, Desa Hanura, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran.
Pers dan Media dalam Pencegahan Kekerasan Anak
Dalam acara ini, hadir Oyos Suroso HN, Saksi Ahli Pers Dewan Pers, serta Wirahadikusumah, Ketua PWI Lampung, yang memberikan wawasan tentang peran media dalam perlindungan anak serta literasi digital bagi masyarakat.
Menurut Oyos, sekolah memiliki hak untuk menegakkan aturan terhadap siswa yang melanggar, tetapi solusi terbaik tetap harus melibatkan orang tua dan lingkungan sekitar.
“Sering kali guru menjadi pihak yang disalahkan ketika terjadi permasalahan anak di luar sekolah. Padahal, sebagian besar waktu anak justru dihabiskan di rumah. Ini menunjukkan pentingnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti dampak negatif media sosial dan internet terhadap anak-anak jika tidak diawasi dengan baik.
“Tanpa bimbingan yang tepat, media sosial dapat menjadi sumber informasi yang berbahaya bagi anak. Orang tua perlu aktif mengawasi dan mendampingi anak dalam menggunakan teknologi agar tidak terpapar konten negatif,” tambahnya.
Sinergi Sekolah, Desa, dan Media untuk Masa Depan Anak
Program ini juga membuka ruang diskusi bagi kepala sekolah, guru, dan kepala desa untuk membahas berbagai tantangan, seperti pemberitaan ramah anak, sengketa pers, serta peran media dalam dunia pendidikan.
“Kami dari Dewan Pers dan PWI Lampung siap menjadi mitra bagi sekolah dan pemerintah desa dalam menghadapi tantangan jurnalistik, termasuk penyalahgunaan profesi wartawan yang merugikan masyarakat,” ujar Oyos.
Dukungan Multi-Pihak untuk Pencegahan Kekerasan Anak
Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber yang berkompeten di bidangnya, antara lain:
- Oyos Suroso HN (Ahli Pers Dewan Pers)
- Wirahadikusumah (Ketua PWI Lampung)
- Rio Remota (Ketua APDESI Kecamatan Teluk Pandan & Sekretaris APDESI Kabupaten Pesawaran)
- Juari, S.Pd., M.M. (Pengawas Disdik Lampung Wilayah II)
- IPDA M. Ismail, S.H. (Polsek Padang Cermin)
Sosialisasi ini juga dihadiri oleh Camat Teluk Pandan, Salpani, serta 10 Kepala Desa, BPD, unsur kelembagaan desa, dan kepala sekolah dari berbagai jenjang di Kecamatan Teluk Pandan.
Melalui pendekatan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya pencegahan kekerasan terhadap anak dan mampu membangun lingkungan yang lebih aman, edukatif, serta ramah anak.***