PANTAU LAMPUNG – Kepala Kepolisian (Kapolda) Lampung, Irjen Pol Helmy Santika menyerukan pesan kerukunan antarumat beragama bertepatan perayaan tahun baru Imlek 2025/2576 Kongzili.
Menurut Helmy, momentum Imlek di tahun ini harus dimaknai masyarakat, untuk terus memupuk sekaligus membina persatuan dan kesatuan.
“Masyarakat kita adalah masyarakat yang majemuk dengan bangsa yang beragam, mari kita sama-sama menjaga kerukunan umat beragama,” ujar Helmy usai meninjau sterilisasi vihara di Bandar Lampung, Selasa, 28 Januari 2025 sore.
Kata Helmy, keberagaman suku, agama, dan budaya sepatutnya menjadi modal awal menuju dan menyongsong Indonesia Emas 2024.
“Indonesia bisa lebih baik lagi dan Provinsi Lampung harus bisa menjadi bagian dari Indonesia Emas,” ungkapnya.
Helmy turut mengharapkan, perayaan Imlek di tahun ini dapat menjadikan situasi dan kondusifitas Kamtibmas, khususnya di wilayah hukum Polda Lampung dapat tetap terjaga.
“Tak lupa saya ucapkan selamat merayakan Hari Raya Imlek bagi semua warga Tionghoa di Lampung. Semoga di tahun 2025 ini, semua cita-cita dan harapan masyarakat Lampung dapat terwujud,” imbuhnya.
Tak lupa, Helmy juga mengimbau masyarakat dan wisatawan agar tetap mewaspadai potensi cuaca ekstrem saat berwisata dan menghabiskan waktu berlibur.
Sebab, sebagaimana informasi prakiraan cuaca BMKM, kondisi cuaca di Provinsi Lampung saat ini sedang tidak menentu dan cenderung mengalami cuaca ekstrem yang berpotensi menghadirkan bencana hidrometeorologi.
“Kami minta tetap mengutamakan keselamatan dan keamanan di lokasi destinasi wisatawan, ini harus diprioritaskan, dimanapun dan kapanpun,” tegas jenderal bintang dua tersebut.
Sementara itu, Tim Penjinak Bom (Jibom) Satbrimob Polda Lampung melaksanakan sterilisasi di empat vihara prioritas di Kota Bandar Lampung.
Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan umat yang akan merayakan Imlek, sekaligus memamerkan penggunaan teknologi canggih oleh petugas kepolisian dalam menjaga ketenangan.
Salah satu vihara yang menjadi fokus pemeriksaan adalah Vihara Amurwa Bhumi Graha. Petugas menggunakan berbagai alat modern untuk memeriksa setiap sudut vihara, di antaranya metal detector, mirror detector, dan X-am 7000.
Metal detector digunakan untuk mendeteksi potensi ancaman berupa benda tajam atau logam yang mungkin tersembunyi.
Mirror detector membantu memeriksa sudut-sudut yang sulit dijangkau, sementara X-am 7000 adalah alat deteksi gas portabel yang efektif untuk mendeteksi gas berbahaya, seperti bahan peledak atau zat kimia berbahaya yang dapat membahayakan jamaah.
Dengan teknologi ini, petugas dapat memastikan bahwa tidak ada ancaman tersembunyi di dalam vihara, memberi rasa aman kepada umat yang akan beribadah.
Selain menggunakan teknologi canggih, pengamanan juga diperketat dengan keberadaan personel kepolisian yang tersebar di titik-titik vital, baik di dalam maupun di luar vihara.
Tim Jibom berkoordinasi dengan Polresta Bandar Lampung dan jajaran lainnya untuk memastikan sterilisasi berjalan dengan lancar di empat vihara prioritas: Vihara Thay Hin Bio, Vihara Amurwa Bhumi Graha, Vihara Bodhisattva, dan Rumah Ibadah Tri Dharma Suci Mulia.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama perayaan Imlek,” ujar Kapolda Lampung.
Ketua Rumah Ibadah Tri Dharma Suci Mulia, Edy Siung, mengapresiasi langkah pengamanan yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian.
“Kami sangat berterima kasih atas pengamanan yang dilaksanakan, dan berharap Tahun Ular Kayu ini membawa berkah bagi seluruh umat dan masyarakat Lampung, khususnya Kota Bandar Lampung,” ujar Edy.