PANTAU LAMPUNG – TNI AL menggelar acara Shipnaming dan Launching dua kapal perang buatan dalam negeri di galangan kapal PT. Daya Radar Utama, Lampung, pada Jumat, 20 September 2024. Acara tersebut dipimpin oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali.
Kapal yang diberi nama “KRI Lukas Rumkorem-392” dan “KRI Raja Haji Fisabilillah-391” merupakan bagian dari program pengadaan Kementerian Pertahanan, dirancang sebagai kapal kombatan dan kapal patroli. Kapal ini mampu beroperasi di seluruh perairan yurisdiksi Indonesia dengan kecepatan tinggi.
Didesain dengan bentuk monohull, kedua kapal OPV ini memiliki panjang 98 meter, lebar 13,50 meter, tinggi 6,90 meter, serta mampu mencapai kecepatan maksimum 28 knots dan kecepatan jelajah 20 knots. Mereka dilengkapi dengan senjata canggih, termasuk Meriam 76 mm dan 40 mm dari Leonardo, Meriam 20 mm Escribano, serta sistem peluncur roket Surface To Surface Missile 2×4 Launcher.
“Kapal ini tidak hanya sebagai alat pertahanan, tetapi juga mendukung penegakan hukum di laut,” ujar Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali. “Dengan kelincahan dan kecepatan maksimum 28 knots, kapal ini siap untuk berbagai misi, termasuk penegakan hukum, infiltrasi, eksfiltrasi, dan misi SAR.”
Seremonial pembangunan kapal ini terdiri dari beberapa tahap, termasuk first steel cutting, keel laying, shipnaming, launching, hingga commissioning. Nama pahlawan yang diabadikan dalam nama kapal, Raja Haji Fisabilillah, dikenal sebagai pahlawan nasional yang gugur saat menyerang pangkalan Belanda di Melaka pada tahun 1784. Sementara Lukas Rumkorem adalah pemimpin rakyat Papua yang berjuang melawan penjajahan Jepang dan mendirikan organisasi Tentara Tjadangan Tjenderawasih.
TNI AL berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada produk impor, sebagai upaya mendukung perekonomian nasional dan memperkuat kemandirian bangsa dalam pemenuhan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).***