PANTAU LAMPUNG —Wakil Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Gerindra, Sugiono, secara tegas membantah rumor yang mengaitkannya dengan posisi Menteri Luar Negeri dalam kabinet Prabowo. Isu tersebut muncul setelah Sugiono memimpin rapat dengan Kementerian Luar Negeri, menggantikan Wakil Ketua Komisi I DPR, Teuku Riefky Harsya.
Sugiono menjelaskan, ketidakhadirannya dalam rapat yang biasanya dipimpin oleh Riefky disebabkan oleh jadwal yang harus ia alihkan. “Itu hanya kebetulan saja. Saya harus memimpin rapat hari ini karena Pak Teuku Riefky Harsya berhalangan. Biasanya, beliau yang memimpin rapat dengan Kemenlu,” ungkap Sugiono, menegaskan bahwa keterlibatannya dalam rapat tersebut tidak berkaitan dengan persiapan jabatan Menteri Luar Negeri.
Sugiono juga memberikan tanggapan terhadap pernyataan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hasyim Djojohadikusumo, yang mengungkapkan bahwa alumni SMA Taruna Nusantara akan mendapat tempat di kabinet Prabowo-Gibran. Menurut Sugiono, klaim tersebut tidak mencerminkan adanya eksklusivitas dalam pemilihan menteri. “Saya rasa, jika ada kepala sekolah lain, mereka juga mungkin akan disebutkan. Tidak ada eksklusivisme dalam pemilihan menteri. Tantangan ke depan semakin besar dan kompleks,” tegasnya.
Lebih lanjut, Sugiono menekankan bahwa pemilihan menteri adalah hak prerogatif Prabowo sebagai presiden periode 2024-2029. Ia percaya bahwa Prabowo akan memilih menteri terbaik untuk menjalankan pemerintahan. “Siapa pun yang akan menjadi menteri, dari manapun asalnya, saya yakin tidak akan ada batasan dalam upaya menyelesaikan masalah bangsa ini. Ini adalah usaha bersama,” pungkas Sugiono.