PANTAU LAMPUNG — Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memperingatkan potensi terjadinya perang dunia ketiga, mengingat ketegangan global yang semakin meningkat. Menurut Prabowo, jika tidak ditangani dengan hati-hati, konflik berskala besar bisa saja terjadi.
“Kita harus berani mengembangkan ciri khas demokrasi kita sendiri. Saya mendapat informasi dari teman-teman dari berbagai negara yang juga merasakan kekhawatiran serupa,” kata Prabowo.
Dia mencontohkan peringatan dari Thailand, di mana raja negara tersebut juga mengungkapkan kegelisahannya mengenai ketegangan dunia yang bisa memicu perang dunia ketiga jika tidak dikelola dengan bijaksana.
Prabowo menekankan bahwa kehadiran partai koalisi dan non-koalisi dalam acara-acara politik di Indonesia adalah contoh dari ciri khas demokrasi di negara ini. “Ini adalah langkah nyata dan bukti bahwa meski ada persaingan politik, kita tetap bisa bersatu sebagai keluarga besar di Indonesia,” tambahnya.
Prabowo juga mengulas tentang hubungannya dengan Presiden Joko Widodo, yang sebelumnya merupakan rival politik dalam pemilihan presiden. Meski pernah bersaing, keduanya kini telah menjalin hubungan yang baik dan harmonis.
Dia meminta pendukungnya untuk menghentikan sindiran terhadap lawan politik, termasuk menanggapi pernyataan Anies Baswedan yang memberi nilai 11 dari 100 kepada Prabowo sebagai Menteri Pertahanan. “Tidak perlu lagi sindiran-sindiran. Jangan sebut angka 11 atau hal-hal yang tidak produktif,” tegasnya.
Prabowo menekankan pentingnya demokrasi Indonesia yang memiliki karakteristiknya sendiri, dan berkomitmen untuk melibatkan semua tokoh dalam memajukan sistem demokrasi yang unik di tanah air.