PANTAU LAMPUNG — Meski sempat diwarnai ancaman demo dari warga, Presiden Joko Widodo tetap meresmikan Bendungan Margatiga di Lampung Timur pada Senin (26/8/2024).
“Bendungan yang menghabiskan anggaran Rp 846 miliar ini memiliki luas genangan 2.313 hektar dengan daya tampung mencapai 42 juta meter kubik air. Ini sangat besar sekali,” ujar Jokowi saat meresmikan Bendungan Margatiga.
Presiden berharap bendungan ini dapat memberikan manfaat besar, khususnya untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah sekitar serta berperan penting dalam irigasi dan pengendalian banjir. “Kita harapkan bendungan ini, yang merupakan bendungan ke-44 yang saya resmikan dalam 10 tahun terakhir, betul-betul bisa berfungsi baik untuk irigasi, air baku, listrik, dan mereduksi banjir di sekitar bendungan,” kata Jokowi.
Jokowi juga berharap produktivitas para petani di wilayah yang terkait dengan Bendungan Margatiga dapat meningkat secara signifikan. Usai memberikan sambutannya, Jokowi meresmikan bendungan tersebut dengan menekan tombol sirine dan menandatangani prasasti.
Setelah meresmikan Bendungan Margatiga, Presiden bertolak ke Bandar Lampung untuk meresmikan Pasar Gintung.
Sebelumnya, sejumlah warga pemilik lahan terdampak Bendungan Margatiga di Kabupaten Lampung Timur mengancam akan melakukan demo besar-besaran dan menduduki lokasi bendungan jika Presiden tetap melanjutkan agenda peresmian. Warga menuntut kepastian terkait pembayaran ganti rugi lahan yang belum juga diselesaikan akibat mega proyek Bendung Gerak Jabung – Margatiga.
“Kalau pada tanggal 26 Bapak Jokowi tetap meresmikan, kami akan menduduki bendungan dan mengadakan demo besar-besaran,” tegas Bambang, salah satu warga terdampak, yang diamini warga lainnya di Sukadana, Lampung Timur, pada Jumat (23/8/2024).
Warga mendesak Presiden untuk menunda peresmian Bendungan Margatiga sampai masalah ganti rugi lahan mereka dituntaskan.