PANTAU LAMPUNG– Menteri Pertahanan dan Presiden terpilih Prabowo Subianto meminta agar tidak ada lagi operasi intelijen yang dilakukan untuk membidik lawan politik, karena tindakan tersebut berpotensi merugikan pihak lain. Prabowo menegaskan bahwa operasi intelijen seharusnya diarahkan untuk kepentingan bangsa dan negara, bukan untuk kepentingan politik sempit.
“Jangan menggunakan metode lama seperti adu domba atau memantau lawan politik. Intelijen harus berfokus pada kepentingan rakyat dan bangsa, bukan untuk membidik individu tertentu,” ujar Prabowo.
Prabowo juga mengkritik tren saat ini di mana banyak orang membuat siniar atau podcast di media sosial. Ia menilai, banyak pembicaraan di podcast yang tidak memberikan solusi nyata bagi masalah masyarakat.
“Sementara orang-orang banyak yang hanya duduk di podcast, saya lebih memilih untuk bekerja langsung menyelesaikan masalah. Ketika rakyat kekurangan air, saya kerahkan tim untuk mencarikan solusi dan menyediakan air. Ini adalah cara nyata untuk mengatasi kesulitan rakyat, bukan hanya berbicara di podcast,” tambah Prabowo.
Prabowo juga menanggapi rumor tentang keretakan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo, yang belakangan ini beredar di publik melalui podcast. Ia membantah adanya masalah dalam hubungan mereka.
“Saya bingung dengan isu keretakan ini. Ada yang bilang Prabowo dan Jokowi sudah retak. Retak di mana? Ini hanya usaha untuk memecah belah,” tegasnya.
Prabowo mengingatkan bahwa publik harus berhati-hati dengan berita yang bisa menyesatkan dan menyebar informasi yang tidak akurat.