PANTAU LAMPUNG— Tanpa adanya perubahan signifikan dalam kepemimpinan, Zulkifli Hasan (Zulhas) kembali terpilih sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) untuk periode 2024-2029. Pemilihan ini menegaskan bahwa regenerasi dalam partai berlambang matahari putih ini tampaknya belum menjadi prioritas.
Dalam Kongres Ke-VI PAN yang berlangsung di Ballroom Hotel Kempinski, Jakarta, pada Jumat (23/8) malam, Zulhas ditetapkan sebagai Ketua Umum PAN periode mendatang. Pemilihan dilakukan dalam Pleno 5 Kongres PAN yang dihadiri oleh pengurus PAN tingkat provinsi dan kabupaten/kota dari seluruh Indonesia.
Keputusan untuk memilih Zulhas secara aklamasi menegaskan dominasi politiknya dalam partai tersebut. Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, mengumumkan, “Maka diputuskan saudaraku Zulkifli Hasan di Pleno 5 sebagai Ketua Umum terpilih PAN periode 2024-2029 secara aklamasi, bulat, mufakat, dan seluruh peserta dari 38 DPW dan 514 DPD.”
Dengan terpilihnya kembali Zulhas, Menteri Perdagangan ini akan memimpin PAN untuk ketiga kalinya secara berturut-turut sejak 2015. Viva Yoga Mauladi, yang juga Ketua Steering Committee (SC) Kongres Ke-VI PAN, mengungkapkan bahwa Zulhas terpilih karena tidak ada kandidat lain yang bersaing.
Keberlanjutan kepemimpinan Zulhas menandai masa jabatan terlama dalam sejarah PAN yang didirikan pada 1998, berbarengan dengan era reformasi. Situasi ini menimbulkan keprihatinan mengenai kurangnya upaya regenerasi di tubuh partai yang seharusnya menunjukkan dinamika perubahan.
Ketua Umum pertama PAN, Amien Rais, memimpin partai tersebut selama delapan tahun, dari 1998 hingga 2005. Saat ini, PAN tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Keputusan ini semakin mempertegas tantangan bagi PAN dalam upaya memperbarui kepemimpinan dan melanjutkan agenda politiknya.