PANTAU LAMPUNG — Calon gubernur dari PKS dan NasDem, Anies Baswedan, menanggapi klaim mengenai tenggat waktu 40 hari untuk mencari partai koalisi dengan tegas. Menurut Anies, isu tenggat waktu tersebut tidak benar adanya.
Dalam pesan suara yang dikirimkan kepada Ketua PKS Jakarta, Khoirudin, Anies menegaskan bahwa tidak ada tenggat waktu 40 hari sebagaimana yang banyak diberitakan. Ia menyebutkan bahwa tidak pernah ada diskusi mengenai deadline tersebut dalam komunikasi dengan PKS.
“Sama sekali tidak ada 40 hari atau deadline apa pun. Saya terkejut mendengar pernyataan dari juru bicara PKS mengenai deadline 4 Agustus untuk mencari partai koalisi. Itu tidak pernah dibahas,” ungkap Anies dalam pesan suara tersebut.
Anies menceritakan latar belakang pertemuannya dengan elite PKS yang berlangsung pada akhir Juli. Pada 27 Juli, penanggung jawab Pilkada Jakarta dari PKS menghubunginya untuk menjadwalkan pertemuan dengan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, pada 28 Juli.
Anies mengonfirmasi bahwa pertemuan dengan Syaikhu pada 28 Juli membahas kemungkinan dirinya dipasangkan dengan Sohibul Iman. Dia juga mengaku diberikan waktu hingga 4 Agustus untuk memberikan keputusan.
“Saya diberi waktu sampai 4 Agustus. Tanggal tersebut dipilih karena pada 7 Agustus dijadwalkan rapat DPTP untuk memastikan pasangan AMAN,” jelasnya.
Anies melanjutkan bahwa pada 30 Juli, dia bertemu Sohibul Iman untuk membahas Pilkada Jakarta secara langsung, dan pada 31 Juli, dia kembali bertemu Syaikhu untuk menyatakan kesiapannya berpasangan dengan Sohibul.
“Saya meminta pertemuan dengan Pak Syaikhu pada 31 Juli sore dan menyatakan kesiapan saya untuk berjuang bersama Pak Sohibul sesuai keputusan DPTP,” kata Anies.
Syaikhu, menurut Anies, menyambut baik keputusan tersebut dan mempersilakan mesin partai untuk mulai bergerak.
Anies juga mengungkapkan bahwa dia telah menjalin komunikasi intensif dengan partai lain untuk menjalin kerja sama dalam Pilkada Jakarta. Dia menyebutkan bahwa partai-partai lain hanya menunggu waktu yang tepat sebelum mengumumkan dukungan mereka.
“Saat ini, tidak ada perubahan dari partai lain. Mereka menunggu momen yang tepat untuk mengumumkan dukungan mereka,” imbuhnya.
Sebelumnya, Juru Bicara dan Wakil Sekjen DPP PKS, Zainudin Paru, mengklaim bahwa Anies tidak berhasil menarik dukungan tambahan dari partai-partai lain untuk memenuhi kekurangan kursi DPRD Jakarta. Menurut Zainudin, PKS memberikan tenggat waktu 40 hari, namun Anies dinilai tidak mampu memenuhi target tersebut meskipun telah mendapatkan bantuan dari Syaikhu.
PKS merupakan partai pertama yang secara resmi mengusung Anies sebagai calon gubernur berpasangan dengan Sohibul Iman. Namun, belakangan PKS memberikan sinyal akan mempertimbangkan dukungan kepada calon lain. Ada pula wacana bahwa PKS mungkin akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yang dianggap sebagai upaya untuk menghambat langkah Anies di Jakarta.