PANTAU LAMPUNG–Sedikitnya terdapat 5 pilgub terpanas di Pilkada Serentak 2024 mendatang.
Kelima pilgub itu, yakni; Pilgub Sumut, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Dari kelima provinsi itu, Pilgub DKI memang menjadi magnet sendiri, banyak parpol yang melihat keberhasilan kandidat yang diusung di DKI bakal menjadi faktor penentu di Pileg dan Pilpres 2029 mendatang.
Sejauh ini, tingkat elektabilitas Anies masih mendominasi dibanding kandidat lainnya.
Sosok seperti Ridwan Kamil hingga Kaesang bahkan tak mampu menyaingi tingkat keterpilihan Anies di mata pemilih DKI.
Meski Kaesang adalah putra Jokowi dan konon bakal didukung oleh parpol-parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu tak mampu menjegal Anies.
Sementara itu di Pilgub Sumut, koalisi gemuk pengusung menantu Jokowi, Bobby Nasution juga belum bisa tenang, karena PDIP dan PKS belum menentukan kandidatnya.
Jika PDIP dan PKS sepakat mengusung petahana Edy Rahmayadi, persaingan pilgub bakal sengit, karena hanya Edy yang dianggap mampu menandingi Bobby meski diusung banyak parpol.
Upaya untuk menutup langkah Edy bahkan dilakukan selain dengan memborong semua rekomendasi parpol, ada juga upaya untuk menggiring agar PDIP mengusung Nikson Nababan.
Jika skenario ini sukses, maka Bobby bakal bisa memenangkan Pilgub Sumut dengan mudah, karena elektabilitas Nikson jauh di bawah Bobby.
Sedangkan di Jateng, nama Kapolda Jateng Ahmad Lutfhi masih mendominasi, termasuk ketika harus bersaing dengan Kaesang, nama Lutfhi masih tetap tinggi.
Selain Kaesang, penantang Lutfhi lainnya adalah Ketua Gerindra Jateng, Sudaryono yang juga punya elektabilitas tinggi.
Perpecahan Koalisi Indonesia Maju (KIM) terlihat di Pilgub Jabar, hal ini karena banyak kader parpol di KIM yang berambisi maju.
Golkar bakal mendukung Ridwan Kamil, sedangkan di Gerindra ada Dedy Mulyadi, kemudian di PAN ada Bima Arya dan Desy Ratnasari.
Namun, nampaknya nama Ridwan Kamil masih tetap yang paling ideal untuk memimpin kembali Jawa Barat.
Terakhir, Pilgub Jatim memiliki kecenderungan yang sama dengan Pilgub Sumut, koalisi gemuk pendukung petahana Khofifah-Emil bakal melawan kandidat dari PDIP dan PKB.
Di PDIP, Mensos Tri Rismaharini dianggap mampu menandingi Khofifah. Sedangkan di PKB, ada KH Marzuki Mustamar, ulama kharismatik NU yang punya pengaruh kuat.
Langkah Khofifah bakal tak mudah jika dua kandidat ini maju dan bersaing dengannya. Apalagi jika, Tri Rismaharini dan Marzuki Mustamar saling berpasangan melalui koalisi PKB dan PDIP.*