ANALISA
PANTAU LAMPUNG–Konstelasi politik jelang Pilgub Lampung makin menghangat, terlebih pasca pengumuman Golkar yang resmi mengusung Arinal Djunaidi.
Keputusan Golkar mengusung petahana yang juga Ketua Golkar Lampung ini secara otomatis membuat langkah Hanan A.Rozak terganggu.
Padahal, Hanan sudah terlanjur jor-joran untuk meraih simpati dan mengenalkan diri meski bukan dari kantong pribadi.
Penetapan Arinal ini juga bakal membuat Hanan mengatur ulang langkah politiknya.
Apalagi, semakin dekat pelaksanaan Pilgub Lampung, komposisi kandidat maupun parpol makin mengerucut.
Itu berarti jika Hanan tak cepat mengambil langkah alternatif, maka peluangnya untuk bisa maju di Pilgub Lampung bakal kandas.
Terlebih, sejauh ini selain Golkar, Hanan hanya mendaftar di PDIP, NasDem, Demokrat dan PAN saja. NasDem dan PDIP jelas pengecualian.
Seandainya terbangun koalisi PAN dan Demokrat, kedua partai ini sudah punya jumlah kursi yang cukup untuk bisa mengusung kandidat sendiri.
Namun diketahui kedua partai itu juga tengah diperebutkan oleh kandidat lain sebagai pelengkap koalisi.
Arinal misalnya, selain Golkar, ia juga mendaftar ke PAN, Demokrat dan PKS untuk menggenapkan syarat dukungan agar bisa maju di Pilgub Lampung.
Bahkan, Ketua Demokrat Lampung, Edy Irawan Arief amat berhasrat bisa bersanding dengan Arinal.
Selain itu, ada juga mantan Gubernur Lampung, Ridho Ficardo yang juga terus membangun lobi di pusat khususnya dengan Demokrat.***