ANALISA
PANTAU LAMPUNG–Wacana komika Marshel Widianto maju di Tangerang Selatan mengundang pro kontra. Selain itu, terlalu kecil peluang Marshel Widianto jika tetap memaksakan maju di Pilwakot Tangsel 2024.
Banyak pengamat yang menganggap Marshel terlalu percaya diri dengan maju dalam kontestasi pilkada serentak.
Selain minim pengalaman politik, tingkat elektabilitas Marshel juga masih jauh dibandingkan kandidat lain.
Sehingga amat wajar jika banyak kalangan menilai terlalu kecil peluang Marshel Widianto jika tetap memaksakan maju di Pilwakot Tangsel 2024 ini.
Apalagi, pasangan petahana Benjamin Davnie dan Pilar Saga menjadi kandidat paling kuat untuk melanjutkan kembali periode kedua kepemimpinannya di Tangsel.
Tak hanya itu, ‘trah’ Abah Chasan juga masih mendominasi wilayah Banten termasuk Tangerang Selatan.
Dan, Pilar Saga adalah cucu langsung dari Tb Chasan Sochib, politisi sekaligus jawara Banten yang paling dihormati.
Indikator masih dihormatinya trah Abah Chasan ini bahkan selalu terlihat tiap kali musim pilkada di wilayah Banten.
Anak, menantu hingga cucu Abah Chasan selalu menjadi pemenang kontestasi lima tahunan itu.
Selain itu, ada pula politisi perempuan dari PDIP, Putri Ayu Anisya yang juga punya tingkat elektabilitas yang tinggi di Tangsel.
Terbaru, Gerindra secara resmi memberi rekomendasi kepada Marshel Widianto sebagai kandidat calon wakil walikota Tangsel.
Keputusan itu disampaikan langsung oleh Ketua Harian DPP Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad melalui akun Instagramnya.
Majunya Marshel Widianto juga mendapat respon negatif dari berbagai selebriti.
Salah satunya adalah, Nikita Mirzani yang menganggap Marshel masih belum pantas untuk menjadi pemimpin di Tangerang Selatan.***