PANTAU LAMPUNG – Kolaborasi antara boyband Korea Selatan NCT dan Starbucks tengah menuai kontroversi di kalangan penggemar, yang dikenal sebagai NCTzen.
Alih-alih disambut dengan antusiasme, kolaborasi yang melibatkan peluncuran berbagai menu dan produk baru ini justru memicu kekecewaan dan kemarahan di antara banyak penggemar, terutama di Indonesia.
Penggemar mengkritik kolaborasi tersebut karena mengaitkan Starbucks dengan dukungan terhadap tindakan kolonial Israel dan situasi yang memburuk di Palestina.
Kolaborasi ini muncul di tengah semakin brutalnya tindakan Israel di Palestina, yang memperburuk situasi dan menambah kemarahan penggemar. Sebagai bentuk protes, banyak penggemar secara aktif menyerukan boikot, termasuk dengan meng-unfollow akun Instagram NCT dan seluruh anggotanya.
Aksi ini merupakan bagian dari gerakan yang lebih luas untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka terhadap keputusan NCT dan agensi mereka, SM Entertainment. Tagar #Sm_BOYCOTT_GENOCIDE menjadi trending topik di Platform X, menunjukkan dukungan luas terhadap protes ini.
“Halo, SM Entertainment. Kami tidak ingin NCT atau artis Anda dikaitkan atau dipromosikan dengan Starbucks dan perusahaan lain yang mendanai genosida di Palestina. Harap perhatikan keprihatinan kami,” tulis banyak penggemar pada Jumat, 31 Mei 2024.
Selain meng-unfollow, penggemar juga membanjiri kolom komentar akun Instagram NCT dan SM Entertainment dengan kritik dan ungkapan kekecewaan.
Sebelumnya, di akhir tahun 2023, NCT juga menjadi perhatian karena alasan serupa. Salah satu anggota NCT, Doyoung, terlibat dalam kampanye promosi McDonald’s yang juga menuai kritik dari penggemar Indonesia. Bahkan, beberapa penggemar mengirimkan mobil protes ke kantor SM Entertainment di Korea Selatan sebagai bentuk ketidakpuasan. Akibat kontroversi ini, jumlah pengikut Instagram Doyoung menurun drastis.***