PANTAU LAMPUNG — Sutradara dua kali Piala Citra, Hanung Bramantyo, merilis film terbarunya, Tuhan Izinkan Aku Berdosa, yang diadaptasi dari novel kontroversial Tuhan Ijinkan Aku Jadi Pelacur karya Muhyiddin M. Dahlan.
Ada banyak asumsi bahwa Hanung Bramancho dan produser MVP Pictures, Ram Panjabi, mengganti judulnya menjadi Menjadi Berdosa.
Namun, ternyata, Hanung Bramantyo dan timnya memiliki dua alasan kuat untuk perubahan judul tersebut.
Dalam komentar baru-baru ini kepada Liputan6.com, Hanung Bramantyo menyebut film ini sebagai anak bungsu dari budaya ini, lahir pada tahun 1930-an, dan meskipun termuda, ia sangat mencolok dan menarik perhatian banyak orang.
Hanung Bramantyo merenungkan pengalaman ini dan menyadari bahwa kata-kata negatif dua hingga tiga kali lebih efektif dalam mempengaruhi penonton.
Meskipun judulnya mengandung kata pelacur, itu dianggap sebagai kata negatif yang berpotensi memengaruhi persepsi film.
Kata-kata negatif bisa mempengaruhi filmnya, ujar Hanung Bramantyo, menjelaskan bahwa draf pertama naskah berjudul Tuhan, Izinkan Aku Berdosa.
Namun, judulnya diubah dalam draf kedua karena perbedaan antara isi novel dan film.
Film ini juga menambahkan adegan baru yang memengaruhi perkembangan karakter utama, Kiran, diperankan oleh Agnini Haque.
Dengan tambahan adegan ini, judulnya pun diubah menjadi Tuhan Izinkan Aku Berdosa.
Film ini, selain Agnini Haq, juga dibintangi oleh Donny Damara, Noogi, Andri Mashadi, Jenard Mesa Ayu, Nikita Mirzani, dan Keanu Angelo.***