PANTAU LAMPUNG – Sebuah studi penelitian menyoroti dampak yang serius dari penggunaan narkoba pada perempuan, dengan temuan bahwa sebagian besar dari mereka mengalami konsekuensi yang berbahaya terkait dengan kesehatan reproduksi.
1. Terganggunya Reproduksi: Penggunaan narkoba pada remaja perempuan dapat mengganggu fungsi organ reproduksi mereka, meningkatkan risiko masalah kesehatan seperti kurang gizi, kekurangan darah, hingga komplikasi selama kehamilan yang dapat menyebabkan ketidaksuburan.
2. Penularan Penyakit pada Hubungan Seksual: Hubungan seksual antara pengguna narkoba, terutama jika keduanya adalah pengguna, meningkatkan risiko penularan penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS, herpes, dan gonore.
3. Terganggu Kesuburan: Penggunaan narkoba dapat menyebabkan masalah kesuburan pada remaja perempuan, membuat mereka sulit untuk memiliki keturunan di masa depan.
4. Gangguan Disfungsi Seksual: Meskipun mungkin ada anggapan bahwa narkoba meningkatkan gairah seksual, penggunaan narkoba jangka panjang dapat menyebabkan gangguan disfungsi seksual yang serius.
5. Rusaknya Sel dan Saluran Telur: Narkoba dapat merusak sel dan saluran telur, menyebabkan gangguan ovulasi dan kesulitan dalam pembuahan, sehingga mempengaruhi kemampuan perempuan untuk hamil.
6. Potensi Keguguran: Penggunaan narkoba selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, komplikasi prematuritas, dan bahkan kelahiran bayi dengan cacat.
7. Melahirkan Janin yang Cacat: Zat narkoba yang menembus plasenta dapat mengganggu perkembangan janin, menyebabkan kelainan pada organ tubuh dan bahkan meningkatkan risiko kematian janin saat lahir.
Studi ini menegaskan bahwa penggunaan narkoba pada perempuan, terutama remaja, memiliki konsekuensi serius yang dapat berdampak pada kesehatan reproduksi mereka dan kesejahteraan anak-anak yang mungkin mereka bawa ke dunia. Penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya narkoba dan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk membantu mereka yang terkena dampaknya.***