PANTAU LAMPUNG – Jarkoni diminta para guru dan tata usaha sekolah setempat dicopot dari jabatannya sebagai kepala SMPN 2 Way Jepara, Desa Sriwangi, Kabupaten Lampung Timur.
Alasan mereka, Jarkoni yang telah lima tahun menjadi kepsek arogan atau kurang menghargai bawahan serta mengelola sendiri dana BOS serta bantuan lain. Bahkan, mereka menduga adanya kegiatan fiktif hingga ratusan juta rupiah.
Jarkoni mengelola sendiri keuangan, baik dana BOS atau bantuan lain. Bendahara atau guru yang terlibat tak difungsikan sebagaimana posisinya. Mereka minta pihak kompeten memeriksa pengelolaan dana BOS dll sekolah tersebut.
Para guru dan tata usaha menduga pengelolaan keuangan guna mendapat kan keuntungan pribadi bahkan disinyalir ada kegiatan fiktif yang mencapai nilai ratusan juta rupiah.
Akibatnya, nyaris tak ada pembangunan infrastruktur dan kegiatan nonfisik yang dapat memajukan kualitas sekolah.
“Kalau nggak percaya, silakan pihak berwenang datang ke sekolah dan periksa semua administrasi. Hampir semua fiktif,” tegas seorang guru yang disetujui tata usaha, Rabu, 18 Januari 2024.
Menurut mereka, sejak tahun kedua menjabat kepsek, watak aslinya muncul. “Sudah nggak menghargai atau arogan terhadap bawahan, semua keuangan dikelola atau dipegang sendiri seperti tukang sate,”ujarnya yang diamini guru lain.
Oleh sebab itu, guna menghindari konflik berkepanjangan dan agar kualitas siswa sekolah itu tetap terjaga dan dapat ditingkatkan, mereka minta oknum kepala sekolah itu secepatnya dicopot dan diganti kepsek yang baru.
Menurut mereka, agar tak terjadi konflik dan sekolah ini tetap bertahan, kami mohon kepsek secepatnya diganti dengan kepsek yang mengayomi dan transparan dalam pengelolaan dana.
Kepsek Jarkoni yang sedang karya wisata ke Jogya bersama siswa dan guru saat dihubungi lewat telepon enggan komentar. “Nanti aja kita ketemu karena saya dalam perjalanan,” ujarnya singkat.***
ADVERTISEMENT