• Redaksi
  • Tentang Kami
Rabu, Oktober 22, 2025
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
Home Berita Terkini

Warisan Seniman yang Otonom dalam Pergulatan Kekuasaan dan Kebenaran

djadinEditordjadin
Jan 11, 2024
A A
Warisan Seniman yang Otonom dalam Pergulatan Kekuasaan dan Kebenaran
ADVERTISEMENT

PANTAU LAMPUNG- Seiring berjalannya waktu, pola-pola muncul untuk menjaga keseimbangan kekuasaan di berbagai sektor masyarakat. Di dunia seni, seperti yang diungkapkan oleh pakar sastra Jawa, Prof. Dr. Petrus Josephus Zoetmulder, S.J., ada tokoh-tokoh seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Japi Tambayong (Remy Sylado), Radhar Pancadahana, dan lainnya. Zoetmulder menyebut mereka sebagai Kalangwan dalam bukunya yang berjudul sama.

 

“Moralitas dari orang-orang Kalangwan sangat otonom, tidak bergantung pada kebenaran agama atau kekuasaan. Ciri-ciri Kalangwan selalu menonjolkan otonomi, dengan konsep diri yang sangat kuat. Dalam karya-karya seperti puisi Chairil Anwar atau buku Pramudya Anantatoer, penggunaan kata ‘aku’ memiliki makna ganda: sebagai ekspresi diri sendiri atau sebagai bagian dari kolektivitas,” kata Budayawan Taufik Rahzen dalam Diskusi Budaya berjudul “Peran Budayawan dalam Situasi Politik Masa Kini & Masa Depan: Melihat Kembali Jejak Chairil, Rendra, Hardi, dan Kita” di Teater Kecil TIM, Rabu (10/1/2023) malam.

BeritaTerkait

Prabowo Disorot! Gubernur Gerindra Dituding Matikan Sekolah Swasta dan Pendidikan Rakyat, Ada Apa dengan Dunia Pendidikan Indonesia?

Pemprov Lampung Dorong Enam Raperda Strategis, Dari Pertanian Hingga Satu Data untuk Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

 

Diskusi tersebut, yang dipandu oleh penyair Amien Kamil, juga menampilkan pembicara wartawan senior Bre Redana dan perupa Arahmaiani. Hadir pula seniman Butet Kartaradjasa, penyair Jose Rizal Manua, budayawan Isti Nugroho, dan politikus Miing Deddy Gumelar. Diskusi ini diadakan oleh kelompok semiman dan budayawan sebagai tanggapan terhadap perkembangan sosial politik saat ini.

ADVERTISEMENT

 

Taufik Rahzen menambahkan bahwa bagi Kalangwan, keindahan merupakan bagian tak terpisahkan dari tempat mereka berada. Meskipun berbeda-beda, kebenaran bagi Kalangwan tetap satu.

 

“Masyarakat Nusantara selalu bertegangan antara kekuasaan dan agama. Budayawan dan seniman cenderung memilih jalur keindahan dan kurang peduli terhadap kekuasaan,” ujar Taufik.

 

Dalam konteks karya seni, Bre Redana menjelaskan bahwa sikap dan karya-karya WS Rendra dan Hardi tidak lepas dari pengaruh perguruan silat tempat mereka berlatih, yaitu Perguruan Bangau Putih. Menurut Bre, Hardi adalah seorang pelukis yang kritis namun kompromis. “Dia dapat mengkritik pemerintah namun juga bisa menjual lukisannya kepada orang yang dikritiknya,” ungkap Bre.

 

Sementara itu, WS Rendra banyak memasukkan pengaruh filsafat Taoisme dari perguruan Bangau Putih. Arahmaiani, seorang perupa, menyatakan bahwa WS Rendra sangat mempengaruhi sikap dan pola pikirnya setelah mereka bertemu pasca pembebasan WS Rendra dari penjara pada tahun 1983.

 

“Setelah bertemu WS Rendra, saya diberi dua buku oleh Mas Willy, salah satunya Kitab Pararaton. Saya tertarik pada budaya dan tradisi, terutama saat melihat bagaimana budaya Jawa dipelintir oleh penguasa di era Soeharto,” kata Arahmaiani.

 

Arahmaiani juga menyoroti tantangan yang dihadapinya sebagai perupa yang terlibat dalam isu-isu kontroversial. “Pada tahun 1994, saat pameran di tempat Ray Sahetapy, saya mendapat ancaman karena karya saya yang berjudul Lingga Yoni. Saya akhirnya harus melarikan diri karena kelompok semacam itu sulit diberi penjelasan,” tambahnya.

 

Menurut Arahmaiani, satu-satunya isu yang dapat mempersatukan kelompok-kelompok saat ini adalah isu lingkungan, sementara isu-isu lain masih sulit untuk disatukan.***

Tags: #pendidikanSastra
ShareTweetSendShare
Previous Post

Kompetisi Wartawan, Umroh bagi yang Berprestasi

Next Post

Curi Motor Tetangga, Warga Pringsewu Nyaris Di Amuk Masa.

Related Posts

Heboh! SMA Siger 2 Bentukan Eva Dwiana Kebagian Jatah MBG Meski Belum Terdaftar Dapodik, Skandal Baru di Dunia Pendidikan Lampung?
Bandar Lampung

Heboh! SMA Siger 2 Bentukan Eva Dwiana Kebagian Jatah MBG Meski Belum Terdaftar Dapodik, Skandal Baru di Dunia Pendidikan Lampung?

Okt 2, 2025
Ironi Pendidikan Lampung: Guru Bela Sekolah Bermasalah, Murid Terancam Gagal Ijazah Resmi
Bandar Lampung

Ironi Pendidikan Lampung: Guru Bela Sekolah Bermasalah, Murid Terancam Gagal Ijazah Resmi

Okt 2, 2025
Absurd Dan Ironi Dalam Prosa Satir Muhammad Alfariezie: Antara Aki, Komputer, Dan Demokrasi
Berita

Absurd Dan Ironi Dalam Prosa Satir Muhammad Alfariezie: Antara Aki, Komputer, Dan Demokrasi

Sep 8, 2025
Literasi Digital Guru di Lampung Diperkuat Lewat Program AI Goes to School
Bandar Lampung

Literasi Digital Guru di Lampung Diperkuat Lewat Program AI Goes to School

Agu 22, 2025
Haidar Alwi: Jangan Tunggu Mati untuk Mengenal Allah
Opini

Haidar Alwi: Jangan Tunggu Mati untuk Mengenal Allah

Agu 4, 2025
Bandar Lampung

Polsek Kemiling Amankan Terduga Pelaku Komplotan Pencuri Sepeda Motor?

Jul 4, 2025
Next Post
Curi Motor Tetangga, Warga Pringsewu Nyaris Di Amuk Masa.

Curi Motor Tetangga, Warga Pringsewu Nyaris Di Amuk Masa.

Upaya Sia-sia Kaum Ilusi

Upaya Sia-sia Kaum Ilusi

“Warga Kecamatan Melinting Diringkus Terkait Jaringan Curanmor, Polisi Sita Sepeda Motor sebagai Barang Bukti”

"Warga Kecamatan Melinting Diringkus Terkait Jaringan Curanmor, Polisi Sita Sepeda Motor sebagai Barang Bukti"

ASDP Indonesia Ferry Kumpulkan Lebih dari 830 kg Sampah Plastik: Berperan Aktif dalam Reduksi Emisi Karbon

ASDP Indonesia Ferry Kumpulkan Lebih dari 830 kg Sampah Plastik: Berperan Aktif dalam Reduksi Emisi Karbon

Curi Motor Tetangga, Warga Pringsewu Nyaris Di Amuk Masa.

Curi Motor Tetangga, Warga Pringsewu Nyaris Di Amuk Masa.

banner 300250

Berita Terkini

  • Lampung Siap Guncang Nasional! 5.000 Peserta Bakal Ramaikan Kejurnas FYBI Piala Kemenpora 2025, Wagub Jihan: “Kita Tuan Rumah yang Siap dan Hebat!”
  • Pelantikan Agnesia Wulan Marindo Warnai Babak Baru Seni Qasidah Lampung: Lasqi Siap Gaungkan Dakwah Lewat Irama Islami
  • Wagub Jihan Tegaskan Pengawasan Ormas Harus Diperkuat! Demi Stabilitas Nasional dan Iklim Investasi yang Kondusif di Lampung
  • Wagub Jihan Turun Tangan! Kasus Ibu Rantai Anak di Mesuji Bongkar Fakta Mengerikan tentang Kemiskinan dan Kesehatan Warga
  • Pernyataan “Tak Ada Tanah Adat di Lampung” Bikin Geger! Laskar Lampung Desak Polda Bertindak Tegas
Pantau Lampung

Selamat datang di Pantau Lampung, portal berita yang mengabarkan secara cermat dan tepat tentang berbagai peristiwa dan perkembangan terkini di Provinsi Lampung. Kami hadir untuk menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Lampung dan pembaca di seluruh Indonesia.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In