Mengenal Batak Parna yang Masih Pegang Teguh Sumpah Tidak Menikah Sedarah

Bandar Lampung62 Dilihat
banner 468x60

BANDAR LAMPUNG, Pantaulampung.com – Suku batak dikenal dengan banyaknya jumlah  marga, hingga mencapai ratusan yang tersebar di seluruh dunia dan memiliki ciri khan masing–masing kelompok.

Diantaranya kelompok marga Parsadaan Naiambaton (Parna), kelompok marga batak ini dikenal masih memegang teguh sumpah nenek moyang terdahulu untuk tidak melakukan pernikahan sedarah.

banner 336x280

Kelompok marga Parna masih mempercayai penuh jika ada yang nekat menikahi saudara sedarah akan mendapatkan tulah atau karma dan akan diasingkan atau dibuang dari kelompok mereka. Naiambaton sendiri memiliki arti bila diterjemahkan ke bahasa Indonesia menjadi “Dihambat” yang berarti akan dihambat hidupnya bila menikah satu sama lain.

Sebelum lebih jauh menelisik marga-marga apa saja yang masuk dalam marga Parna, terlebih dulu kita mengetahui  bahwa Raja Naiambaton merupakan keturunan keenam dari Raja Batak.

Silsilahnya adalah sebagai berikut, Raja Batak memperanakkan Guru Tateabulan, memperanakkan Raja Isumbaon, memperanakkan Tuan Sorimangaraja, memperanakkan Raja Asiasi, memperanakkan Sangkaisomalindang, dan memperanakkan Raja Naiambaton.

Walaupun keturunan Nai Ambaton sudah terdiri dari berpuluh-puluh marga dan sampai sekarang sudah lebih dari 20 sundut (generasi), mereka masih mempertahankan Ruhut Bongbong, yaitu peraturan yang dibuat Tuan Sorimangaraja yang melarang perkawinan antar sesama saudara.

Pomparan ni si Raja Naiambaton biasa disingkat menjadi Parna, yaitu marga-marga yang dipercayai sebagai keturunan dari Raja Naiambaton yang karenanya tidak boleh menikah satu dengan yang lainnya.

Hal ini dipertegas dalam tulisan-tulisan pustaka Batak yang berbunyi “Pomparan ni si Raja Naiambaton sisada anak sisada boru” dalam bahasa Batak Toba, yang dapat diartikan dengan ”Keturunan Raja Naiambaton”.

Keturunan Raja Naiambaton adalah sama-sama pemilik putra dan putri,” yang dalam arti lebih luas lagi dapat diartikan bahwa ”Putra-putri keturunan marga-marga Naiambaton tidak boleh menikah satu sama lain.

Menurut Rapat Kerja Nasional Parna Se-Indonesia, ada 64 Marga Parna. Tetapi menurut hasil penelusuran Penulis ada 83 Marga Parna, dimana tidak semua marga di bawah ini mengakui sebagai bagian dari Parna.

Tercatat di Wilayah: Samosir, Toba, Simalungun, Karo, Tapanuli Selatan, Pakpak/Dairi, Alas, Gayo dan Singkil. Daftar marga ini tersusun menurut alfabetis dan diolah dari berbagai sumber, diantaranya;

  1. Bancin
  2. Banuarea/Banurea
  3. Berampu/Brampu
  4. Berasa/Brasa
  5. Baringin/Bringin
  6. Beruh (Kutacane)
  7. Biru
  8. Boangmanalu
  9. Capah
  10. Dajawak
  11. Dalimunthe
  12. Damunthe
  13. Dasalak
  14. Gajah
  15. Ginting Beras
  16. Ginting Bukit
  17. Ginting Capa
  18. Ginting Garamata
  19. Ginting Ajar Tambun
  20. Ginting Baho
  21. Ginting Guru Patih
  22. Ginting Jadi Bata
  23. Ginting Jawak
  24. Ginting Manik
  25. Ginting Munthe
  26. Ginting Pase
  27. Ginting Sugihen
  28. Ginting Sinisuka
  29. Ginting Tumangger
  30. Garingging
  31. Haro
  32. Hubu
  33. Hobun
  34. Kombih (Singkil)
  35. Maharaja
  36. Manihuruk
  37. Manik Kacupak
  38. Munthe
  39. Nadeak
  40. Nahampun/Anak Ampun
  41. Napitu
  42. Pinayungan/Pinayungen
  43. Pasi
  44. Rumahorbo
  45. Saing
  46. Sampun
  47. Saraan
  48. Saragi
  49. Saragih Dajawak
  50. Saragih Damunthe
  51. Siadari
  52. Siallagan
  53. Siambaton
  54. Sidabalok
  55. Sidabungke
  56. Sidabutar
  57. Sidauruk
  58. Sigalingging
  59. Sijabat
  60. Sikedang (Kutacane)
  61. Simalango
  62. Simarmata
  63. Simbolon Altong Nabegu
  64. Simbolon Hapotan
  65. Simbolon Juara Bulan
  66. Simbolon Pande Sahata
  67. Simbolon Panihai
  68. Simbolon Suhut Nihuta
  69. Simbolon Tuan
  70. Simbolon Sirimbang
  71. Sitanggang Bau
  72. Sitanggang Gusar
  73. Sitanggang Lipan
  74. Sitanggang Silo
  75. Sitanggang Upar Parangin Nawalu
  76. Sitio
  77. Sumbayak
  78. Tamba
  79. Tendang
  80. Tinambunan/Tinambunen
  81. Tumanggor/Tumangger
  82. Turnip
  83. Turutan/Turuten

Demikian informasi kelompok marga Parsadaan Naiambaton (Parna), kelompok marga batak ini dikenal masih memegang teguh sumpah nenek moyang terdahulu untuk tidak melakukan pernikahan sedarah. (RIO)

 

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *