• Redaksi
  • Tentang Kami
Selasa, Juli 1, 2025
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
Home Seni Budaya

Perupa Handoyo Salafi Pameran Tunggal “FREEDOM”

djadinEditordjadin
Apr 6, 2023
A A
Perupa Handoyo Salafi Pameran Tunggal “FREEDOM”
ADVERTISEMENT

SEMARANG, PL– Perupa Muchammad Handoyo Salafi a.k.a Ridho menaja pameran tunggal bertajuk : “FREEDOM” di TAN Artspace, Jalan Papandayan 11, Candisari, Semarang.

Gelaran pameran ini akan di buka Triyanto Triwikromo (Sastrawan dan Pimred Suara Merdeka) Jumat, (07/04/2023) Pukul 15.30 WIB – Selesai.

Menurut Handoyo “FREEDOM” merupakan proyek pameran tunggalnya, namun pada salah satu karyanya melibatkan anak-anak pinggir kali. Pameran seniman yang aktif berkesenian sejak tahun 2001 ini menekuni studi performance art, desain komunikasi visual, dan seni rupa ini akan berlangsung hingga 13 April 2023.

BeritaTerkait

Tali Kerek PAD Lampung Putus: Pemutihan Pajak Tak Jua Menggeliatkan Pendapatan Daerah

Putri Indonesia Warnai Peluncuran SeruputMadu: Sensasi Nikmat Madu Langsung dari Sarang di Pringsewu

“Saya juga mengerjakan konsep dan analisa berbagai bentuk event kebudayaan berbasis komunitas. Metode berkesenian melalui pendekatan komunitas. Penciptaan karya seni sebagai penyampaian isu yang diinterpretasikan melalui bentuk visual,” jelasnya.

Ditambahkan lelaki kelahiran Tuntang, Kabupaten Semarang, tanggal 29 November 1982 ini, konsep karyanya adalah, seni sebagai satu keniscayaan terpenting bagi manusia. Karya seni memiliki keajaiban dalam menggerakan psikologis, karakter, bahkan perilaku manusia.

ADVERTISEMENT

“Seniman adalah sutradara sekaligus pemeran yang memiliki keunikan, kreatifitas, dan rutinitas menarik untuk dikisahkan. Proses berkesenian adalah pencitraan (acting) yang menyenangkan, dan komunitas adalah sebuah ekosistem yang bisa dijadikan panggung penelitian,” imbuh seniman yang pernah kuliah di ASDI (Akademi Seni Desain Indonesia) Surakarta, dan DKV UNNES (Desain Komunikasi Visual Universitas Negeri Semarang) ini.

Handoyo mengatakan, pameran tunggalnya ini ditafsirkan sebagai cermin imajinasi senimannya. Penciptaan figur, bentuk, warna, ruang, disajikan dalam kesatuan khayal.

“Distorsi bentuk dibuat untuk menangkap ribuan fantasi diluar kesadaran. Adapun rasio permasalahan keseharian yang diutarakan, pasti telah ditorehkan secara naif,” ujar suami Maretha Miftakhul Hidayah ini.

Langgam Karya

Handoyo menandaskan lukisannya corak visualnya menganut aliran Art Brut, Raw Art, Cobra Art, Primitive Art, dan beberapa literasi tentang kebudayaan di Indonesia. Brut dan Raw adalah karya seni yang tercipta secara spontan atau direncanakan untuk mewakili perasaan seniman yang mengalami ganguan kejiwaan. Dari stres berkadar rendah karena lelah beraktifitas, hingga kegilaan yang sudah tak terkontrol karena traumatik. “Gaya ini didominasi dengan coretan kemarahan,” sambung Handoyo.

Selain itu,lanjut Handoyo, karya- karyanya juga dipengaruhi oleh literasi tentang kebudayaan di Indonesia. Semisal penafsiran ulang kepada gambar-gambar yang ditemukan di di Gua Leang Tedongge, Maros Sulawesi Selatan .

“Pameran ini saya tafsirkan sebagai cermin imajinasi manusia. Layaknya visual-visual yang tercipta dalam pewayangan dengan segala pretensi dan ilusinya. Bagi saya Wayang adalah bentuk imajinatif yang sudah melampaui batas nyata, namun tetap mampu membawa kebenaran-kebenaran melebihi akal sehat.” terangnya.

Menurut Handoyo dengan penggunaan bermacam media, dirinya bisa melalui banyak pengalaman bersifat eksperimen. Bisa dikembangkan menjadi treatment dalam proses kreatif selanjutnya. Menguraikan permasalah, kemudian menyusun kembali secara berulang, hingga menemukan permasalahan baru.

Setelah pandemi Covid – 19 berlalu, seniman leluasa mengekspresikan konsep. Reaksi masyarakat meningkat, terlihat pada pameran-pameran dengan jumlah pengunjung memenuhi ruang pamer.

“Tahun 2023 merupakan momentum perubahan ekosistem seni rupa. Bagi saya era ini adalah perayaan suka-cita menikmati kebebasan berkesenian (artistic freedom). Kebebasan artistik dengan pemahaman sebagai kebebasan untuk berimajinasi, berkreasi, dan mendistribusikan beragam ekspresi budaya,” ujar aktivis seni ini.

Handoyp mengesakna menjadi hak bagi semua warga negara untuk memiliki akses ke pekerjaan seni. Menjadi sangat penting karena seni adalah bidang yang telah menopang kesejahteraan masyarakat melalui potensi kebudayaannya.

Sebagai seniman Handoyo memilih berdekatan dengan gerakan masyarakat sipil, baik yang dikerjakan secara mandiri maupun kolaborasi. Tidak semua konsep berkesenian mengarah ke problematika, ketimpangan, dan kesedihan.

“Terkadang saya lebih fokus ke pencarian solusi alternative. Atau sekedar menghadirkan hal ringan, semisal dengan tamasya dan bermain bersama untuk menegembalikan kecintaan publik pada seni,” ujarnya.

Sedangkan tujuan dari pamerannya ini Handoyo, ingin bisa membuat apresian terhanyut dalam imajinasi dengan pengalaman-pengalaman baru secara visual. Pada proses dan pelaksanaan pamerannya ini, Handoyo melibatkan anak-anak dan relawan. Mereka adalah anak-anak dari pinggir kali Pasar Johar di Kampung Sumeneban – Kauman, Kota Semarang.

Bersama Relawan Komunitas Harapan, anak-anak ini telah membuat karya kolaborasi berupa 100 kolase coretan hasil workshop pengenalan dasar-dasar seni rupa. Kolase ini juga dipamerkan sebagai background disaat mereka melakukan Art Performance.

“Melalui pameran ini mari kita bersama-sama berkisah tentang titik dan garis, tentang kebebasan berimajinasi, dan tentang bentuk figur serta ruang dalam kesatuan yang estetis. Selamat mengapresiasi,” ujar Handoyo mengunci perbincangan.

ShareTweetSendShare
Previous Post

55 Rumah Di Batanghari Nuban Lamtim Diterjang Angin Puting Beliung

Next Post

Tidak Flexing, Sekjen Kemendagri Tekankan Pola Hidup Sederhana bagi ASN

Related Posts

4 Pahlawan Asal Lampung yang Berjuang Gigih untuk Kemerdekaan Indonesia
Seni Budaya

4 Pahlawan Asal Lampung yang Berjuang Gigih untuk Kemerdekaan Indonesia

Agu 7, 2024
KERAP DIKAITKAN DENGAN KLENIK, Ini Mitos dan Larangan pada Malam 1 Suro
Seni Budaya

KERAP DIKAITKAN DENGAN KLENIK, Ini Mitos dan Larangan pada Malam 1 Suro

Jul 8, 2024
Berita Terkini

Pemkab Lampung Utara Komitmen Dukung Kegiatan Keagamaan dan Budaya 

Jan 14, 2024
Upaya Sia-sia Kaum Ilusi
Seni Budaya

Upaya Sia-sia Kaum Ilusi

Jan 11, 2024
Warisan Seniman yang Otonom dalam Pergulatan Kekuasaan dan Kebenaran
Berita Terkini

Warisan Seniman yang Otonom dalam Pergulatan Kekuasaan dan Kebenaran

Jan 11, 2024
Kantor Bahasa Provinsi Lampung Beberkan Capaian Sasaran Kinerja, ini Hasilnya
Pendidikan

Kantor Bahasa Provinsi Lampung Beberkan Capaian Sasaran Kinerja, ini Hasilnya

Nov 22, 2023
Next Post
Tidak Flexing, Sekjen Kemendagri Tekankan Pola Hidup Sederhana bagi ASN

Tidak Flexing, Sekjen Kemendagri Tekankan Pola Hidup Sederhana bagi ASN

Pemerintah Provinsi Lampung dan DPRD Provinsi Lampung Sepakati Solusi Terkait Gaji Guru P3K

Pemerintah Provinsi Lampung dan DPRD Provinsi Lampung Sepakati Solusi Terkait Gaji Guru P3K

Polsek Labuhan Ratu Tangkap Penyalahguna Sabu

Polsek Labuhan Ratu Tangkap Penyalahguna Sabu

Pastikan Keamanan Perayaan Paskah, Kapolres Lamtim Datangi Gereja

Pastikan Keamanan Perayaan Paskah, Kapolres Lamtim Datangi Gereja

Pemkab Tanggamus Buka Posko THR Minggu Depan, Ada Masalah, Langsung Lapor!

Pemkab Tanggamus Buka Posko THR Minggu Depan, Ada Masalah, Langsung Lapor!

banner 300250

Berita Terkini

  • Tali Kerek PAD Lampung Putus: Pemutihan Pajak Tak Jua Menggeliatkan Pendapatan Daerah
  • Putri Indonesia Warnai Peluncuran SeruputMadu: Sensasi Nikmat Madu Langsung dari Sarang di Pringsewu
  • Panen Melon di Marine 7 Ranch: Danbrigif 4 Marinir/BS Tekankan Ketahanan Pangan Berbasis Inovasi
  • Ketua Komisi II DPRD Lampung Desak Revisi Aturan Serapan Jagung: “Petani Jagung Juga Berhak Tersenyum”
  • SiLPA Rp69,8 Miliar Jadi Modal Dorong Investasi Sehat, Pemprov Lampung Jaga Komitmen Tata Kelola Transparan
Pantau Lampung

Selamat datang di Pantau Lampung, portal berita yang mengabarkan secara cermat dan tepat tentang berbagai peristiwa dan perkembangan terkini di Provinsi Lampung. Kami hadir untuk menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Lampung dan pembaca di seluruh Indonesia.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In