oleh

BeSTM Helat Resepsi Sastra Bedah Buku “Surga di Mana” Karya Sulis Bambang

SEMARANG, PL– Bengkel Sastra Taman Maluku (BeSTM) menggelar acara Resepsi Sastra . Helat resepsi satra beruapa acara bedah buku bertajuk: “Surga di Mana” karya Sulis Bambang digelar di Warung Kopi Alam, Semarang, Sabtu (28/01/2023).

Kegiatan resepsi satra ini dihadiri puluhan hadirin dari berbagai latar profesi antara lain; dosen, guru, seniman, sastrawan, penggiat literasi, aktivisi sosial, mahasiswa dan yang lainnya. Yang hadir dalam acara ini tak hanya dari kota Semarang, tetapi juga dari Magelang dan Kendal.

Pendiri BeSTM sekaligus penulis buku “ Surga di Mana” Sulis Bambang dalam pengantarnya saat membuka aca mengatakan kegiatan ini merupakan bagian program Sedekah Budaya dari Bengkel Sastra Taman Maluku.

Dikatakannya, kegiatan resepsi sastra ini beda konsepnya dari bedah buku biasa, karena biasanya dihadirkan nara sumber yang akan membahas dan juga moderator. Tetapi dalam acara ini hadirin boleh berbicara tentang buku ini.

“Untuk itu sebelumnya memang semua yang hadir sudah dikirimi buku dengan harapan sudah membaca buku ini. Harapannya ketika ada yang membicarakan salah satu bagian isi dari buku ini nyambung tidak plonga-plongo. Dan saya pun tak akan berbicara tentang buku ini, karya ini saya lepas untuk diparesiasi, ” ujar yang belum lama ini meluncurkan buku memoaa Tuhan Tak Pernah Salah.

Lebih lanjut, Sulis Bambang, memaparkan niatan dari kegiatan resepse sastra ini, untuk menarik minat,baca dan meningkatkan apresiasi di kalangan pelajar dan mahasiswa.

“Maka pada awalnya saya menawarkan kepada guru dan dosen untuk membimbing 10 siswa untuk membaca buku ini yang diberikan secara gratis ini. Dengan syarat setelah membaca bisa meresensi atau menyampaikan pendapatnya tentang buku ini. Tetapi ternyata sulit dan banyak kendala. Yang antusias justru dari Nusa Tenggara, tetapi sebaliknya yang keberatan saya karena ongkos kirimnya yang mahal sekali,,” terangnya.

Padahal kalau berhasil, tandas Sulis Bambang, harapannya ke depan acara ini bisa digelar secara rutin setiap bulan. “Tak harus karya saya tetapi bisa karya dari penulis-penulis lain yang berkenan,” pungkas Sulis Bambang.

Sementara sastrawan Budi Maryono yang didhapuk sebagai pemandu acara ini menyampaikan resepsi sastra secara singkat dapat disebut sebaga iteori atau aliran yang meneliti teks sastra dengan bertitik tolak pada pembaca yang memberi reaksi atau tanggapan terhadap teks itu. Pembaca selaku pemberi makna sesuai dengan masing-masing latar sosial maupun budayanya.

“Pembaca memberikan sambutan terhadap sesuatu karya sastra. Hharapan ini merupakan reaksi antara karya sastra di satu pihak dan sitem interpretasi dalam masyarakat penikmat di lain pihak,” ujar pemilik Penerbit Pustaka Mandiri ini.

Kegiatan resepsi sastra yang dihelat Bemgkel Sastra Taman Maluku yang berlangsung sekira 3 jam berjalan dengan lancar. Para pembaca buku ini dengan bebasdan medeka menyampaikan tafsirnya sesuai dengan latar belakang dan apresiasinya.

(*)