oleh

Kasus Korupsi Dana Desa, Polisi Geledah Rumah Kades Braja Sakti

LAMPUNG TIMUR, PL– Tim Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor (Satreskrim Polres) Lampung Timur menggeledah rumah oknum Kepala Desa (Kades) Braja Sakti Kecamatan Way Jepara, Jumat (6-1).

Dari rumah kades yang diduga melakukan korupsi dana desa (DD) tersebut, polisi menyita sejumlah dokumen.

Tim yang dipimpin Kanit Tipikor Iptu Hendra Abdurrahman dan anggota serta didampingi sejumlah pamong tiba di rumah Kades Edi Santoso (ES) pukul 13.30. Di rumah tersebut, petugas hanya mendapatkan keluarga ES. Sementara, ES tak ditemukan.

Setelah tiga jam penggeledahan, Tim Tipikor menyita sejumlah dokumen terkait dugaan korupsi DD. “Kami menyita sejumlah dokumen terkait dugaan korupsi DD tahun 2019 oleh ES selaku Kades Braja Sakti,” ujar Iptu Hendra.

Kanit Tipikor Iptu Hendra Abdurrahman mendampingi Kapolres AKBP Zaky Alkazar Nasution mengatakan, penyelidikan dugaan kasus korupsi DD oleh ES telah dilakukan sejak beberapa bulan terakhir.

Dari penyelidikan, petugas lalu menaikkan status menjadi penyidikan dan menetapkan oknum kades dua periode itu menjadi tersangka.

Setelah ditetapkan sebagai tersangka, ES dua kali dipanggil untuk diperiksa. Namun oknum kades itu mangkir. Akibatnya, petugas mendatangi rumah tersangka dan menyita sejumlah dokumen.
“Karena dua kali dipanggil tak hadir dan diduga kabur, maka tersangka ES akan diterbitkan surat Daftar Pencarian Orang (DPO),” tegas Hendra.

Terkait DD yang diduga ditilep oknum kades tersebut, kerugian negara diperkirakan Rp200 juta lebih.

“Kami minta Kades ED tidak kabur dan segera penuhi panggilan kepolisian. Dan harus bertanggung jawab,” pungkasnya.

Sejumlah warga mengatakan, pertengahan Mei 2022, Kades ES membuat geger warga sekitar. Di kerumunan warga, ES menceritakan jika malam itu rumahnya disatroni pencuri. Pelaku membawa kabur motor dinas. Dan, di dalam jok motor dinas itu, tersimpan uang Rp190 juta.

“Mendengar cerita itu, tak satupun warga yang percaya. Itu alibi atau modus kades,” ujar salah satu warga yang enggan disebut namanya.

Sebulan kemudian, motor dinas yang hilang ditemukan warga desa tetangga. Saat ditemukan, kendaraan milik pemerintah itu tergeletak di pematang sawah.
“Kades kami sudah kebingungan karena uang telah habis untuk kepentingan pribadi dan untuk judi,” ujar warga.

Selain mengaku kehilangan motor dan uang ratusan juta, beberapa tahun lalu, Kades ES juga diduga telah menjual lahan sawah milik desa kepada salah seorang desa tetangga. Akibatnya, wargapun melapor ke polres. (Asir)