LAMPUNG TIMUR, PL– Petugas UPTD laboraturium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) provjnsi Lampung bersama tim DLH Lampung Timur mengambil sempel air di pabrik tapioka PT. Bumi Starch and Sweetner (BSSW) sungai Budi Group/Bumi Waras yang letaknya di Labuhan Ratu, Lamtim, Rabu (14/12/2022).
Sempel tersebut akan diuji di laboratorium guna memastikan, apakah pabrik pengelola ubi kayu penyebab pencemaran sungai labuan ratu yang menyebabkan sungai berwarna pekat, ikan banyak yang mati dan padi petani ikut rusak.
UPTD laboratorium lingkungan DLH Lampung menurunkan dua personil yakni Akbar Putra dan Firman. Sedangkan dari DLH Lampung Timur, dipimpin Maya Sakti selaku Kepala Badan Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Sumber Daya Alam.
Turut hadir juga, pimpinan PT BSSW Gunawan alias Aquan, Camat Labuhan Ratu Defri Irawansyah dan Kepala Desa setempat Kaminudin.
Akbar putra menjelaskan, sempel air yang diambil dari saluran pembuangan milik pabrik yang digelontorkan ke DAS setempat akan diteliti di laboratorium. Namun perlu waktu sekitar dua pekan untuk mendapatkan hasilnya.
“Unsur yang akan diteliti terdiri atas berapa sianida yang terkandung dalam ubi kayu berbagai bahan baku tapioka, kandungan oksigen dalam air, atau kandungan oksigen yang berhubungan langsung dengan mahluk hidup,” tuturnya.
“Tidak banyak unsur yang akan kita teliti untuk mendapatkan hasil. Kita butuh waktu dua pekan,” lanjutnya.
Selain mengambil sempel air, Maya Sakti bersama staf meninjau bagian lain mulai dari awal pengolahan ubi kayu jadi tapioka, pengolahan bio gas yang menghasilkan tenaga listrik dan belasan bak limbah air sebelum diproses serta bagian penting lainnya.
“Supaya menghasilkan kesimpulan yang akurat. Semua bagian perusahaan yang saling berkaitan harus kita tinjau, tidak semata mengambil sempel airnya,” ungkap Maya.
Maya sakti mengatakan, kedatangannya bersama UPTD laboratarium DLH Provinsi karena mendapat laporan warga terkait dugaan pencemaran DAS Labuan Ratu yang bersumber dari limbah asal perusahaan tersebut.
“Dari laporan itu lah kami turun ke perusahaan dan akan mengambil sempel air untuk diteliti,” ujarnya.
(Asir)