PANTAU LAMPUNG– Seorang pria berinisial BB (40), warga Pekon Candiretno, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pringsewu. BB diduga terlibat dalam kasus penggelapan satu unit mobil Honda Brio. Penahanan dilakukan pada Selasa (19/8/2025) di Rumah Tahanan (Rutan) Polres Pringsewu sebagai tindak lanjut dari penyidikan yang telah berlangsung beberapa bulan.
Kasat Reskrim Polres Pringsewu, AKP Johannes Erwin Parlindungan Sihombing, menjelaskan bahwa penetapan BB sebagai tersangka merupakan hasil dari laporan masyarakat yang masuk sejak Mei 2025. Penahanan dilakukan setelah penyidik menemukan bukti permulaan yang cukup dan memastikan bahwa perbuatan BB memenuhi unsur pidana penggelapan.
“Tersangka diduga tidak mengembalikan mobil sesuai perjanjian awal, bahkan mengalihkan kendaraan tersebut kepada pihak lain tanpa izin pemilik. Selain itu, perangkat GPS pada mobil sengaja dilepas untuk menyulitkan pelacakan, namun beruntung kendaraan berhasil ditemukan dan kini telah diamankan sebagai barang bukti,” ujar AKP Johannes dalam keterangan resminya, Rabu (20/8/2025).
Hasil penyidikan mengungkap bahwa modus yang digunakan tersangka melibatkan sistem sewa mobil. Tersangka menawarkan kerja sama usaha rental mobil kepada pelapor berinisial W (33), dengan janji menghadirkan tiga unit kendaraan. Namun, ketika W mengalami kesulitan membayar angsuran dan berniat mengembalikan salah satu mobil melalui BB, mobil tersebut justru dialihkan kepada orang lain dengan sistem sewa Rp5,5 juta per bulan tanpa sepengetahuan pelapor.
Persoalan semakin kompleks ketika pihak leasing menagih cicilan dan menegaskan bahwa mereka tidak pernah menerima pengembalian mobil. W mengaku telah berupaya menyelesaikan masalah secara kekeluargaan dengan menemui dan menghubungi BB, tetapi tidak menemukan solusi hingga akhirnya memutuskan untuk melapor ke polisi.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 372 KUHP tentang Penggelapan dengan ancaman pidana maksimal empat tahun penjara. Penyidik Satreskrim Polres Pringsewu masih mengembangkan kasus ini untuk mengungkap kemungkinan adanya pihak lain yang turut terlibat dalam pengalihan kendaraan secara ilegal tersebut.
Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat yang ingin bekerja sama dalam usaha rental kendaraan agar lebih berhati-hati dalam membuat perjanjian tertulis dan memastikan legalitas serta kepemilikan kendaraan. Polisi mengimbau agar masyarakat selalu memeriksa dokumen resmi dan melibatkan pihak leasing atau pihak berwenang saat terjadi masalah terkait kendaraan yang digunakan untuk usaha sewa atau bisnis.***