PANTAU LAMPUNG– Sebanyak 500 personel kepolisian dikerahkan untuk mengawal penertiban lahan milik Pemerintah Provinsi Lampung di Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan.
Kapolres Lampung Selatan, AKBP Yusriandi Yusrin, menyampaikan bahwa personel yang bertugas merupakan gabungan dari Polda Lampung, Polresta Bandar Lampung, serta Polres Lampung Selatan. Dari jumlah tersebut, 125 anggota berasal dari Polres Lampung Selatan.
“Kami mengutamakan pendekatan persuasif. Tidak ada anggota yang diperbolehkan membawa senjata api atau tajam, karena tujuan utama adalah menjaga situasi tetap kondusif,” ujar AKBP Yusriandi.
Polisi Humanis: Lindungi Warga dan Beri Bantuan
Selain memastikan kelancaran penertiban, polisi juga memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan, seperti anak-anak dan lansia. Di lokasi, personel Polwan membagikan makanan ringan dan air mineral kepada warga yang terdampak.
Momen menyentuh terjadi saat seorang Polwan menenangkan seorang anak kecil yang tampak kebingungan.
“Adek jangan takut, ya. Ini ada roti buat kamu,” ucap Brigadir Tin Indah, seraya memberikan makanan ringan kepada anak tersebut.
Beberapa ibu-ibu yang mengalami syok saat rumahnya dibongkar langsung mendapatkan pertolongan dari petugas medis. Polisi turut membantu mengevakuasi warga yang membutuhkan pertolongan agar tetap aman.
Siaga Hadapi Potensi Gangguan Keamanan
Meski mengedepankan pendekatan persuasif, kepolisian tetap bersiaga menghadapi potensi gangguan keamanan. Kapolres menginstruksikan anggotanya untuk mewaspadai individu yang membawa senjata tajam atau benda berbahaya.
“Jika ditemukan barang mencurigakan, segera amankan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya.
Penertiban Berjalan Lancar dan Kondusif
Secara keseluruhan, proses penertiban berlangsung aman dan tertib. Meski ada beberapa insiden emosional di lapangan, pendekatan persuasif yang dilakukan kepolisian berhasil mencegah bentrokan serta menjaga keselamatan warga dan petugas.
Polri berkomitmen untuk terus mengawal kebijakan pemerintah dengan profesionalisme dan pendekatan humanis.***