PANTAU MEDIA— Panitia Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (MLB NU) memilih untuk merahasiakan lokasi acara sebagai langkah menjaga keamanan, dengan sebagian besar peserta mengikuti kegiatan secara daring.
KH Abdussalam Shohib, yang akrab disapa Gus Salam, selaku Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU (PO & MLB NU), mengungkapkan bahwa sebagian besar peserta Pra MLB NU akan mengikuti acara secara daring. “Lokasinya di salah satu rumah kader NU di Surabaya. Acara ini akan dimulai pukul 13.00 WIB dan sebagian besar peserta akan mengikuti secara daring,” ujarnya.
Gus Salam menegaskan bahwa lokasi acara tidak akan diumumkan lebih lanjut demi menjaga keamanan, mengingat adanya pihak-pihak yang berupaya menggagalkan jalannya muktamar ini. “Kami rasa tidak memungkinkan untuk mengungkapkannya saat ini. Nanti setelahnya, kami akan mengeluarkan press release,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pelaksana Pra Muktamar Luar Biasa NU, Mas Maftuh, memastikan acara pra muktamar akan digelar pada Selasa, 17 Desember 2024, di Surabaya, Jawa Timur. Forum diskusi (FGD) tersebut akan dilaksanakan secara hybrid, dengan sebagian peserta hadir langsung di salah satu hotel di Surabaya, sementara sisanya mengikuti secara online.
FGD ini akan dihadiri oleh Presidium PO & MLB NU serta delegasi dari 38 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia. Mereka akan membahas sejumlah subtema yang telah direncanakan, dengan pemantik diskusi berasal dari empat Pengurus NU Wilayah: Sumatera, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, dan Papua.
Selain itu, pada Jumat dan Sabtu, 20-21 Desember 2024, acara silaturahmi bersama masyayikh dan kiai sepuh akan diadakan, melibatkan sekitar 100 peserta, termasuk Presidium PO & MLB NU serta delegasi dari PWNU se-Indonesia.
Pada Sabtu, 21 Desember 2024, panitia akan menggelar forum konsolidasi offline untuk menajamkan hasil FGD, sekaligus mengidentifikasi calon anggota Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) dan calon Ketua Umum PBNU. Nama-nama calon tersebut akan diusulkan dalam forum MLB dan menjadi bagian dari proses penetapan tempat dan waktu pelaksanaan MLB NU.
Polemik mengenai pelaksanaan muktamar ini mencuat setelah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya menolak kegiatan pra MLB NU. Mereka bahkan meminta aparat kepolisian untuk mencegah dan membubarkan acara yang direncanakan digelar di Surabaya. Ketua PCNU Surabaya, Masduki Toha, melakukan audiensi dengan Polrestabes Surabaya untuk menyampaikan surat permohonan pencegahan kegiatan tersebut.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), menegaskan bahwa mayoritas PWNU sepakat menolak rencana MLB NU yang dianggap tidak memiliki urgensi.***