PANTAU LAMPUNG — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan mitra strategis lainnya memastikan kesiapan penuh layanan penyeberangan jelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Fokus utama diarahkan pada lintasan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk, jalur penyeberangan terpadat yang menopang mobilitas masyarakat dan logistik nasional.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodo, menegaskan pentingnya sinergi antarinstansi untuk menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan lancar selama puncak arus liburan. “Kami bekerja sama dengan Kemenhub dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengoptimalkan pengaturan pergerakan kendaraan dan penumpang di pelabuhan. Ini adalah bentuk komitmen kami dalam melayani masyarakat,” katanya.
Skema Strategis untuk Kelancaran Arus
Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Ahmad Yani, menyampaikan bahwa pengaturan mobilitas telah dipersiapkan matang melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait pengelolaan lalu lintas dan prioritas kendaraan selama Nataru. “Kami akan menerapkan skema khusus di pelabuhan, termasuk pembukaan pelabuhan bantuan untuk mengurai kepadatan, memastikan perjalanan pengguna jasa tetap efisien dan aman,” jelasnya.
Ketentuan Penting dalam SKB:
1. Lintas Ketapang-Gilimanuk
– Kendaraan prioritas: sepeda motor, mobil penumpang, dan bus.
– Kendaraan barang dibatasi hingga golongan VII.
– Pengoperasian Dermaga Bulusan secara opsional untuk mengurai kepadatan.
– Buffer zone disiapkan di Watudodol, Terminal Sri Tanjung, dan area parkir lainnya.
2. Lintas Merak-Bakauheni
– Kendaraan golongan I-VIb melintas di Pelabuhan Merak dan Bakauheni.
– Kendaraan golongan VII-IX diarahkan ke Pelabuhan BBJ Bojonegara atau Muara Pilu.
– Buffer zone tersedia di rest area tol KM 43A dan KM 163B, serta jalur non-tol.
Pembatasan radius pembelian tiket di area pelabuhan juga diterapkan, seperti di Pelabuhan Merak sejauh 4,71 km dan di Bakauheni sejauh 4,24 km, untuk mengurangi antrean.
Antisipasi Cuaca Ekstrem
ASDP mengimbau pengguna jasa untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencapai puncaknya pada Desember hingga Januari. Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengingatkan agar pengguna jasa merencanakan keberangkatan lebih awal dan selalu memperhatikan kondisi cuaca.
“ASDP bersama regulator dan mitra terkait telah menyiapkan langkah mitigasi, termasuk pengoperasian kapal besar dan pemeriksaan alat keselamatan secara ketat sesuai SOP,” kata Shelvy.
Kemudahan dengan Ferizy
Untuk mendukung kelancaran perjalanan, ASDP mewajibkan pembelian tiket secara daring melalui aplikasi Ferizy atau mitra resmi. Dengan sistem yang transparan dan mudah, tiket dapat dipesan hingga 60 hari sebelum keberangkatan, sehingga pengguna dapat merencanakan perjalanan lebih baik.
Melalui berbagai upaya ini, ASDP dan seluruh mitra memastikan layanan prima selama momen Nataru 2024/2025.***