PANTAU LAMPUNG-Bagi para investor pemula, memahami perbedaan antara obligasi dan saham adalah hal yang sangat penting.
Kedua instrumen investasi ini memiliki karakteristik, risiko, dan potensi keuntungan yang berbeda-beda.
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan dana.
Ketika Anda membeli obligasi, berarti Anda meminjamkan uang kepada penerbit obligasi dan akan menerima bunga secara berkala.
Pada saat jatuh tempo, Anda akan menerima kembali pokok pinjaman Anda.
Karakteristik Obligasi
Pemilik obligasi akan menerima bunga secara berkala dengan jumlah yang telah ditetapkan.
Obligasi memiliki jangka waktu jatuh tempo yang jelas. Risiko gagal bayar lebih rendah dibandingkan dengan saham, terutama untuk obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan dengan peringkat kredit yang tinggi.
Apa itu Saham?
Saham adalah bukti kepemilikan sebagian dari suatu perusahaan.
Ketika Anda membeli saham, berarti Anda menjadi pemilik sebagian kecil dari perusahaan tersebut.
Karakteristik Saham
Harga saham dapat naik secara signifikan jika kinerja perusahaan baik, sehingga memberikan potensi keuntungan yang lebih tinggi.
Harga saham sangat fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kondisi ekonomi, kinerja perusahaan, dan sentimen pasar.
Sebagai pemegang saham, Anda memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
Pilih obligasi jika Anda mencari investasi yang lebih stabil dengan pendapatan tetap dan risiko yang lebih rendah.
Obligasi cocok untuk investor yang konservatif atau yang ingin melindungi modalnya.
Pilih saham jika Anda memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi dan ingin mendapatkan potensi keuntungan yang lebih besar dalam jangka panjang.
Saham cocok untuk investor yang agresif dan memiliki horizon investasi yang panjang.
Pilihan antara obligasi dan saham tergantung pada profil risiko dan tujuan investasi Anda.
Jika Anda menginginkan keamanan dan pendapatan yang stabil, obligasi adalah pilihan yang tepat.*