PANTAU LAMPUNG – Menyelami keheningan Taman Menteng adalah seolah menyusuri hutan belantara yang hilang di tengah kesibukan Jakarta. Udara segar dan gemuruh pepohonan menjadi suguhan warga kota yang haus akan udara alami.
Setiap hari, Taman Menteng tak pernah sepi. Tak hanya di akhir pekan, tapi juga di hari biasa, ruang terbuka ini selalu ramai dengan warga yang mencari ketenangan, berolahraga ringan, atau sekadar menikmati hembusan angin yang menyegarkan.
Kolam bundar yang dikelilingi oleh bangku taman cantik menjadi sentuhan estetika di tengah-tengah taman. Namun, daya tarik sejati Taman Menteng terletak pada dua rumah kaca yang menjadi ikon, tempat pameran seni dan favorit para pasangan untuk sesi foto pre-wedding.
Sejarah Taman Menteng melibatkan perubahan yang signifikan. Dahulu, tempat ini adalah tempat olahraga bagi sosialita Belanda, bahkan menjadi stadion Persija pada tahun 1960-an. Namun, pada tahun 2007, stadion itu bertransformasi menjadi taman hijau yang luas, menyediakan ruang terbuka yang nyaman dan ramah lingkungan.
Dengan lahan seluas 29 ribu meter persegi, Taman Menteng adalah rumah bagi lebih dari 500 jenis pohon pelindung dan 30 jenis tanaman hias. Kehadiran tanaman-tanaman ini tidak hanya menyegarkan udara, tetapi juga menyediakan ruang edukasi yang berharga bagi pengunjung.
Taman Menteng bukan hanya tempat rekreasi; ia adalah jendela ke alam bagi warga Jakarta, mengingatkan mereka akan pentingnya keberagaman hayati dan kebutuhan akan ruang hijau di tengah kota yang padat. Taman ini adalah bukti bahwa keindahan alam bisa hidup berdampingan dengan kemajuan perkotaan.***