• Redaksi
  • Tentang Kami
Rabu, Juli 2, 2025
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
Home Ruwa Jurai Tulang Bawang Barat

Anak-anak Tubaba Tinggalkan Gadget Menengok Birunya Langit

djadinEditordjadin
Agu 25, 2023
A A
Anak-anak Tubaba Tinggalkan Gadget Menengok Birunya Langit
ADVERTISEMENT

TULANGBAWANG BARAT, Pantaulampung.com– Dibawah terik mentari, puluhan murid sekolah dasar di kabupaten Tulang Bawang Barat berjalan beriringan menuju tanah lapang di komplek kampus Politeknik Tunas Garuda Uluan Nughik, Kelurahan Panaragan Jaya, Kecamatan Tulang Bawang Tengah, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Rabu (23/8/2023) untuk mengikuti workshop pembuatan layang-layang sederhana yang dilaksanakan Perkumpulan Pelayang Seluruh Indonesia (Pelangi) Tulang Bawang Barat bekerjasama dengan Pelangi Provinsi Lampung.

Workshop dengan materi pembuatan layangan Delta berbahan dasar kertas dan bambu ini diikuti 70 peserta dari SDN 14 Tulang Bawang Tengah dan SDN 14 Tulang Bawang Udik.

Kegiatan workshop ini sebagai bagian dari Festival Layang-Layang Tubaba I 2023 yang diselenggarakan oleh Pelangi Tubaba dalam rangka ikut memeriahkan HUT Kemerdekaan RI ke 78.

BeritaTerkait

Dari Kedelai ke Harapan: Tempe Sehat Sutikno Siap Suplai Menu Bergizi Gratis di Bandar Lampung

Danbrigif 4 Mar/BS dan Ibu Hadiri HUT Bhayangkara ke-79, Wujudkan Sinergi TNI-Polri untuk Masyarakat

Dibawah bimbingan Om Aris Priyanto, anak-anak mengikuti kegiatan workshop dengan penuh antusias. Wajah-wajah ceria penuh kegembiraan tergambar dengan jelas. Cuaca panas tak menyurutkan semangat mereka.

Sebelum materi pembuatan layangan dimulai, Om Aris terlebih dahulu memperkenalkan beberapa jenis layangan koleksi Pelangi Lampung, mulai dari layangan tradisional, layangan kreasi, layangan sport, juga layangan train naga dan non naga, serta beberapa jenis layang layang non rangka.

ADVERTISEMENT

Anak anak tampak penuh heran dan tentu sedikit bengong, karena ternyata layangan yang diperkenalkan punya bentuk, model, macam, dan bahan yang sangat beragam dan jauh berbeda dengan layangan yang selama ini mereka kenal.

Selama ini, sebagian besar anak-anak baru mengenal layangan tradisional sendaren/bapangan, layangan delta atau ulan ulan ekor panjang, dan layangan aduan/sebotan, yang umumnya berbahan dasar kertas, plastik dengan rangka dari bambu.

Mereka sama sekali belum tahu kalau ada jenis layangan lain seperti layangan train/renteng, layangan parafoil, layangan flowform, rokaku, layangan sport stunt Kite dengan 2 tali, dan layangan 4 tali jenis revolution Kite.

Sebagian besar layang layang koleksi Pelangi Lampung berbahan dasar kain parasut dan rifstock (kain layar). Adapun rangka sebagian besar dari karbon fiber. Tentu ini menjadi pengetahuan dan pemandangan menarik bagi anak-anak dan masyarakat pada umumnya.

Kegiatan workshop sendiri diawali dengan pembagian bahan dilanjutkan dengan penjelasan tahapan pembuatan layangan. Anak-anak diarahkan untuk memilih rangka bambu untuk diberi lem kemudian ditempelkan secara vertikal pada bahan kertas yang telah disediakan, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan rangka horizontal secara melintang dengan rangka utama. Kemudian anak-anak diminta memasang ekor layangan yang terdiri atas 4 helai kertas panjang warna warni, 2 disayap kanan dan kiri, dan 2 di ekor.

Tahap akhir pembuatan layangan adalah pemasangan tali kama/tali goci. Pada tahap ini sebagian besar peserta mengalami kesulitan, karena pada umumnya peserta sama sekali belum pernah membuat layangan.

Melihat kondisi demikian, dengan telaten Om Aris dibantu oleh beberapa rekan panitia dan bapak/ibu guru pendamping mencoba terus membimbing dan menyemangati anak-anak untuk bisa memasang tali kama/tali goci. Akhirnya, setelah kurang lebih memakan waktu kurang dari 45 menit, pembuatan layangan selesai.

Dalam situasi cuaca panas terik, langit terlihat biru bersih, satu persatu anak-anak keluar dari tenda workshop dengan bangga menenteng layangan hasil karya sendiri.

Dengan wajah gembira, mereka berlarian kesana kemari menarik layangan. Sebagian besar layangan berhasil terbang dengan baik, sebagian lainya jatuh dan saling berlilitan satu dengan lainnya. Ada wajah sedih, tapi lebih banyak yang ceria dan bahagia.

Dibalik senyum ceria anak anak, nampak ikut membaur bersama anak anak Ketua DPRD Tubaba, Kajari Tubaba, Kadisdik, Kadispora, KadisLH dan juga Kadiscapil Kabupaten Tulang Bawang Barat.

Kehadiran para pejabat utama Tulang Bawang Barat ini tentu patut diberi apresiasi tinggi karena akan memberi motivasi tersendiri bagi anak anak maupun warga masyarakat. Bergembira bersama dan sebagai bentuk kepedulian terhadap upaya pelestarian, pembinaan dan pengembangan olahraga tradisional yang berbasis masyarakat.

Saat diminta tanggapannya, Kadis Pendidikan Tubaba memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Pelangi Tubaba untuk mengadakan kegiatan festival, terlebih salah satu kegiatannya adalah workshop layang-layang untuk anak-anak. Ini sungguh sangat penting dan bermakna. Karena melalui kegiatan ini anak-anak kembali mengenal lebih dekat terhadap layang-layang.

Kadispora Tubaba juga memberikan apresiasi yang sama. Kegiatan seperti ini menarik dan sangat edukatif. Kedepan mesti terus digalakkan dan dibesarkan.

Layang-layang bisa menjadi pendorong kegiatan kepariwisataan dan pengembangan UMKM, yang akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat.

Mas Ponco (panggilan akrab Ketua DPRD Tubaba) juga sangat menikmati kegiatan ini. Bermain layang-layang mengingatkan romantisme berpuluh tahun yang lalu, saat bersama dengan temen-temen sebaya, mengejar layangan yang putus, walau berakhir kecewa karena layangan nyangkut di pohon kelapa, tentu kami gak berani memanjatnya, ungkap Mas Ponco dengan wajah serius.

Bambang Suntoro penggagas sekaligus ketua pelaksana kegiatan menyampaikan bahwa workshop pembuatan layang layang sudah menjadi program prioritas Pelangi Lampung dalam setiap event layangan.

Workshop pembuatan layangan untuk anak-anak PAUD, SD sampai SLTA harus terus digalakkan dan diperbanyak frekuensi kegiatannya.

Selain sebagai upaya pelestarian, pembinaan dan pengembangan layang-layang, juga ditujukan untuk mengenalkan kembali layang-layang sebagai bagian dari khazanah kebudayaan nasional bangsa Indonesia. Permainan layang-layang diyakini mampu memberikan perspektif dan edukasi bagi anak-anak.

Permainan layangan Layang banyak memberikan perspektif dan edukasi baru kepada anak terutama dalam hal ilmu pengetahuan dasar, pengenalan terhadap alam sekitar (cuaca, angin, langit), pengenalan terhadap seni dan keindahan, kesehatan dan kebugaran, serta mengajarkan anak untuk bersosialisasi. Kalau gak main layangan, berarti gak gaul.

Bambang menegaskan bahwa bermain layang layang membuat struktur anatomi tubuh anak-anak kita akan dapat tumbuh dan berkembang dengan normal, karena aktivitas bermain layang-layang melibatkan semua bagian tubuh bergerak secara aktif dan proporsional. Ini tentu jauh lebih sehat jika dibandingkan dengan permainan berbasis gadget, yang justru berpotensi membuat anak mengalami cidera karena aktivitasnya lebih banyak duduk, menunduk dan menatap layar, dan juga cenderung asosial alias kurang bergaul.

Makin sore, langit Uluan Nughik makin rame dipenuhi dengan beragam layangan, dari berbagai jenis dan ukuran. Masyarakat sekitar yang mengikuti festival tidak kurang dari 145 peserta, umumnya menerbangkan layangan bapangan/sendaren, sedangkan Tim Pelangi Lampung menghiasai langit Tubaba dengan train delta, train naga, layangan parafoil, layangan kodi, plowform, stunkite, layangan nasa 2 tali dan juga revolusion.

Suasana cukup meriah hingga sore hari. Masyarakat sangat antusias menikmati festival, karena baru pertama kali diadakan di sekitaran Uluan Nughik ini.

Sekalipun belum sepenuhnya puas, festival mesti diakhiri, satu persatu layangan kembali menyapa bumi, sambil terus berharap kiranya tahun depan dapat terbang kembali dalam event festival layangan yang jauh lebih besar dan meriah di bumi Uluan Nughik. Semoga!

(*)

ShareTweetSendShare
Previous Post

Polres Tulangbawang Tangkap Bandar Narkoba Asal Gedungmeneng

Next Post

Tiga Anak dari Tiga Keluarga di Tanggamus Digigit Anjing Liar

Related Posts

Berita Terkini

Akhirnya Jasad Korban Tenggelam di Sungai Wonokerto Berhasil Dievakuasi

Jan 13, 2024
Berita Terkini

Diduga Tak Bisa Berenang, Seorang Remaja Tenggelam di Sungai Wonokerto

Jan 13, 2024
Oknum PNS Tulangbawang Nyambi Jual Sabu Dibekuk Sat Narkoba Polres Tulangbawang Barat
Berita

Oknum PNS Tulangbawang Nyambi Jual Sabu Dibekuk Sat Narkoba Polres Tulangbawang Barat

Sep 21, 2023
Belasan Pengendara Terjaring Pam Rawan Pagi
Tulang Bawang Barat

Belasan Pengendara Terjaring Pam Rawan Pagi

Sep 20, 2023
Kapolres Tubaba Pinta Polwan Bersaing dengan Polisi Pria
Tulang Bawang Barat

Kapolres Tubaba Pinta Polwan Bersaing dengan Polisi Pria

Sep 6, 2023
Polres Tubaba Mulai Operasi Krakatau 2023
Tulang Bawang Barat

Polres Tubaba Mulai Operasi Krakatau 2023

Sep 4, 2023
Next Post
Tiga Anak dari Tiga Keluarga di Tanggamus Digigit Anjing Liar

Tiga Anak dari Tiga Keluarga di Tanggamus Digigit Anjing Liar

Polisi Tangkap Remaja Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur

Polisi Tangkap Remaja Pria yang Cabuli Anak di Bawah Umur

Polda Lampung Ungkap Pemalsuan BBM 8.9 Ton yang Dicampur Pewarna

Polda Lampung Ungkap Pemalsuan BBM 8.9 Ton yang Dicampur Pewarna

Polda Lampung Buka Penyuluhan Hukum Antisipasi Tindak Pidana Pemilu

Nekat Melawan Saat Ditangkap, Pencuri Sapi Dilumpuhkan

Nekat Melawan Saat Ditangkap, Pencuri Sapi Dilumpuhkan

banner 300250

Berita Terkini

  • Dari Kedelai ke Harapan: Tempe Sehat Sutikno Siap Suplai Menu Bergizi Gratis di Bandar Lampung
  • Danbrigif 4 Mar/BS dan Ibu Hadiri HUT Bhayangkara ke-79, Wujudkan Sinergi TNI-Polri untuk Masyarakat
  • Tutup Pengabdian dengan Penuh Hormat, Kadis Lingkungan Hidup Lampung Dilepas dengan Apresiasi Tinggi
  • Tegas dan Transparan, Bupati Lampung Utara Awasi Langsung SPMB: “Tak Ada Titipan, Tak Ada Pungli!”
  • Kapolda Lampung Ajak Masyarakat Terus Kawal dan Kritik Polri: “Karena Kami Juga Ingin Lebih Baik”
Pantau Lampung

Selamat datang di Pantau Lampung, portal berita yang mengabarkan secara cermat dan tepat tentang berbagai peristiwa dan perkembangan terkini di Provinsi Lampung. Kami hadir untuk menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Lampung dan pembaca di seluruh Indonesia.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In