JAKARTA, PL– Pesketsa Zamrud Setya Negara menggelar pameran tunggal kedua bertajuk :“Gores Garis Zamrud di” Cemara 6 Galeri – Toeti Heraty Museum, Jakarta, 11-25 Agustus 2023.
Pameran tunggal ke-2 ini merupakan rangkaian tunggal Zamrud, stelah sebelumbya menaja pameran tunggal “Orat-Oret Skertsa Kini’di Tandhoek Art Space, Semarang.
Gelar pameran Zamrud kali ini menaja 42 karya pilihan dengan tampilan serta teknik; sketsa hitam putih dan sketsa berwarna pada kertas dan kanvas, lukisanlukisan cat air pada kertas, serta lukisan cat akrilik pada kanvas dengan ukuran yang variatif.
Pameran dikuratori oleh Beng Rahadian (Dosen FSRD Institut Kesenian Jakarta sekaligus Tokoh Penggiat Komik Indonesia).
Zamrud mengungkapkan, memilih Jakarta menjadi kota pilihan untuk menggelar Pameran
Tunggal ke-2 bukanlah hal yang tanpa sengaja dan datang serta-merta. Beberapa hal mendasar yang terus menguatkan dan mengiyakan untuk memantapkan menggelar pameran ini adalah keberlanjutan dari rangkaian proses kreatif yang mengusung esensi: betapa energi dan gerak para pelaku/penggiat sketsa yang berpadu dengan lingkungan sekitaran, artspace, dan berbagai elemen terbentuk menjadi kesatuan harmonis yang serempak saling bersinergi dalam proses berkesenian.
“Bagi saya, pameran ini bukan hanya menjadi kebanggaan yang luar biasa dan menjadi pijakan langkah berikutnya untuk dapat terus mempresentasikan ide, proses, serta hasil olah kreatif dalam karya-karya terbaik. Tetapi juga memiliki peran penting untuk menjadi bagian gerak tumbuh berkesenian dan gerak kreatif yang saat ini tidak saja mengalami “pembaruan” tetapi juga menyatakan “pembauran” yang lebih dinamis,” tambahnya.
Zamrud memaparkan, karya-karya yang dipajang di sini, dengan sengaja menjejerkan karya sketsa dengan lukisan, tanpa bermaksud mengaburkan definisi keduanya. Sketsa dan lukisan dua hal yang berbeda namun tumbuh dari akar yang sama.
Sementara Kurator pameran Beng Rahadian mengatakan, pameran ini menggunakan kata “garis” pada judul yang identik dengan sketsa, sebab identitas garis ini merupakan azas bagi Zamrud dalam berkarya. Sehingga kata garis dalam pameran ini dapat diartikan ke dalam dua hal, yang pertama adalah bahwa Zamrud memulai karya dari garis -yang berupa kumpulan titik-titik, yang dibuatnya dengan menggunakan material alam seperti lidi, ranting dan lain sebagainya. Kedua, lanjut Brng, garis adalah simbol dari proses berkarya dari satu titik ke titik lainnya.
“Hal tersebut mempresentasikan pula dia sebagai agen sosial yang sekaligus pada aktivitas dan sepak terjangnya sangat memberikan pengaruh kuat pada perkembangan dan skema sketsa Indonesia yang hari ini semarak dengan warna-warni sketsa urban,” jelas Beng Rahadian.
Sedangkan Cemara 6 Galeri sangat mengapresiasi produktivitas Zamrud dalam berkarya. Dengan diselenggarakannya pameran ini, diharapkan Zamrud bisa terus mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan visual lain dengan teknik melukisnya.
Lukisan-lukisannya lebih dari sekadar ilustrasi. Bentuk-bentuk dalam lukisan cat airnya bahkan tidak hanya berfungsi sebagai potret yang dingin dan tanpa ekspresi. Dalam sejumlah lukisan cat airnya misalnya. Alih-alih kuas, Zamrud menggunakan lidi yang kemudian memberi kekhasan dalam sapuan atau tarikan warnanya.
“Penggunaan lidi sebagai medium ini menyumbangkan nuansa ekspresionistis sehingga lukisan-lukisan cat air Zamrud bukan hanya menjadi dokumentasi visual, melainkan juga dokumentasi ekspresinya,” papar Inda Citraninda Noerhadi.
Pameran yang diselenggarakan dan didukung oleh Cemara 6 Galeri-Toeti Heraty Museum, PT. Paperina Dwijaya, ARV Portrait Factory, ArtMedia, Kamisketsa GalNas, Heritage and Sketch, dan Humanika Artspace ini akan diresmikan oleh Presiden Direktur CIRIAJASA EC dan Jumat 11 Agustus 2023.
Gelaran pameran ini akan diramaikan dengan Workshop Eksplorasi Lidi untuk Sketsa yang langsung dibawakan oleh Zamrud sebagai mentornya pada Sabtu, 19 Agustus 2023 pukul 10.00-12.00. Terbuka bagi para penggiat sketsa dan umum.
(*)
