• Redaksi
  • Tentang Kami
Selasa, Juli 1, 2025
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
Home Ekonomi

Kabupaten Pesawaran bawa Kain Sulam Jelujur ke Pasar Internasional

Redaksi 03EditorRedaksi 03
Jun 11, 2023
A A
Kabupaten Pesawaran bawa Kain Sulam Jelujur ke Pasar Internasional

Bupati Pesawaran, Dendi Romadhona (ketiga dari kiri) meraih penghargaan anugerah kebudayaan karena kiprahnya mengangkat Kain Sulam Jelujur ke Pasar Internasional. Foto; Ist

ADVERTISEMENT

Sinergi yang apik antara Pemerintah Kabupaten Pesawaran dan Tim PKK serta pengrajin berhasil mengangkat warisan budaya Kain Sulam Jelujur ke pentas fashion internasional dan menembus pasar dunia.

Pesawaran – Lima perempuan yang rata-rata sudah berusia lanjut itu terlihat serius menyulam kain berwarna putih itu dengan benang berwarna-warni. Hari itu, mereka tengah menyelesaikan pesanan Kain Sulam Jelujur dari Dubai.

Yeni Kustiawati salah seorang pengrajin Kain Sulam Jelujur asal Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran tak pernah menyangka jika Kain Sulam Jelujur yang semula hanya dijadikan pajangan dinding bisa diminati oleh banyak orang diberbagai negara.

“Alhamdulillah, berkat Kain Sulam Jelujur ini, kami bisa memiliki penghasilan dan bisa dikenal oleh banyak orang, bahkan sampai keluar negeri,” kata Yeni Kustiawati bangga.

BeritaTerkait

Dari Kedelai ke Harapan: Tempe Sehat Sutikno Siap Suplai Menu Bergizi Gratis di Bandar Lampung

Danbrigif 4 Mar/BS dan Ibu Hadiri HUT Bhayangkara ke-79, Wujudkan Sinergi TNI-Polri untuk Masyarakat

Saat ini, pesanan Kain Sulam Jelujur tak hanya datang dari pasar domestik saja, tapi bahkan sudah menembus pasar internasional. Berbagai negara, mulai dari Amerika Serikat, Dubai hingga Belanda rutin memesan kain yang menjadi warisan budaya Kabupaten Pesawaran.

Dengan omzet hingga ratusan juta rupiah perbulan, warga Desa Sungai Langka khususnya kaum perempuan yang semula hanyalah berprofesi sebagai ibu rumah tangga biasa berhasil meningkatkan perekonomian keluarga mereka dengan menjadi pengrajin Kain Sulam Jelujur ini.

ADVERTISEMENT

Keberhasilan mengangkat Kain Sulam Jelujur hingga ke pentas dunia ini, tak bisa dilepaskan dari kiprah Pemerintah Kabupaten Pesawaran yang bekerjasama dengan Tim PKK Kabupaten Pesawaran yang bahu-membahu mengenalkan Kain Sulam Jelujur di tingkat nasional hingga ke internasional.

Adalah Bupati Pesawaran Dendi Romadhona yang seperti tak mengenal lelah untuk mengenalkan Kain Sulam Jelujur ini sebagai upayanya mengangkat citra kain warisan budaya asli asal Kabupaten Pesawaran dan meningkatkan perekonomian masyarakatnya.

Setelah berhasil mengembangkan pariwisata di Kabupaten Pesawaran, Bupati Dendi Romadhona memang terus mencari inovasi-inovasi produk di daerah yang ia pimpin untuk meningkatkan daya saing daerah khususnya di sektor UMKM.

Ia menilai UMKM adalah sektor riil yang punya efek luas tak hanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Kabupaten Pesawaran tapi juga efektif untuk mengenalkan ragam potensi yang dimiliki Kabupaten Pesawaran ke kancah internasional.

Sampai kemudian ia melihat potensi kain warisan budaya asli yang hanya dimiliki Kabupaten Pesawaran yang nilai historisnya tak bisa dilepaskan dari program transmigrasi pertama di Indonesia yang menjadikan Kabupaten Pesawaran sebagai lokasi awal dari transmigrasi sejak zaman kolonial Belanda.

Keindahan Kain Sulam Jelujur buatan pengrajin yang ada di Desa Sungai Langka, dinilainya tak hanya memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan secara komersil melalui pemberdayaan UMKM, tapi juga memiliki nilai historis untuk dilestarikan keberadaannya.

Melihat peluang ini, Dendi Romadhona kemudian secara khusus melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pesawaran untuk melakukan pembinaan terhadap para pengrajin Kain Sulam Jelujur ini.

Tak hanya itu saja, ia juga menggandeng Tim PKK Kabupaten Pesawaran untuk ikut membantu mempromosikan Kain Sulam Jelujur ini bersama-sama.

Berbagai bantuan untuk pengrajin Kain Sulam Jelujur disalurkan, mulai dari bantuan permodalan, pelatihan hingga bimbingan secara langsung dalam upaya inovasi motif dan corak Kain Sulam Jelujur agar lebih beragam pun dilakukan.

Selain itu, Pemkab Pesawaran dan Tim PKK juga menyiapkan pasar bagi produk Kain Sulam Jelujur buatan para pengrajin dengan memaksimalkan teknologi sembari terus menggencarkan promosi diberbagai event.

Sementara itu, Ketua Tim PKK Kabupaten Pesawaran, Nanda Indira Dendi juga secara khusus menggandeng desainer kenamaan Lampung, Arismansyah untuk mengembangkan Kain Sulam Jelujur menjadi produk fashion seperti; busana wanita, jilbab, peci maupun tas.

Pelan tapi pasti, upaya Dendi Romadhona dan Ketua Tim PKK Kabupaten Pesawaran, Nanda Indira Dendi itu membuahkan hasil. Kain Sulam Jelujur mulai banyak dikenal luas, pasar domestik pun terbuka lebar.

Banyak pesanan datang dari berbagai daerah di Indonesia yang terpukau dengan keindahan dan keunikan Kain Sulam Jelujur ini.

Tingginya minat terhadap Kain Sulam Jelujur ini juga otomatis membuat penghasilan para pengrajin Kain Sulam Jelujur meningkat.

Para pengrajin yang awalnya hanya menjadikan keahlian membuat Kain Sulam Jelujur sebagai sampingan, kini menjadikannya sebagai mata pencaharian utama khususnya bagi kaum perempuan di Desa Sungai Langka yang awalnya berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan petani.

“Kita bantu para pengrajin sepenuhnya, mulai dari akses permodalan, pembinaan, promosi hingga ke mancanegara, termasuk menyediakan pasar untuk para pengrajin Kain Sulam Jelujur ini. Karena, kain ini bukan hanya kerajinan asli dari Kabupaten Pesawaran tapi juga memiliki nilai historis yang tinggi dan terkait langsung sejarah Kabupaten Pesawaran sebagai daerah tujuan transmigrasi pertama di Indonesia,” terang Dendi Romadhona.

Presiden Joko Widodo mengapresiasi kiprah Pemkab Pesawaran dan Tim PKK Kabupaten Pesawaran dalam membawa Kain Sulam Jelujur ke pasar internasional. Foto: ist

Kain Sulam Jelujur Tampil di Pentas Dunia New York Indonesia Fashion Week dan Dubai Fashion Week

Mulai dikenal dan diminatinya Kain Sulam Jelujur ini pula, banyak desainer yang melirik kain wastra ini untuk dibuat dengan berbagai produk fashion karena memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri.

Sampai kemudian, Kain Sulam Jelujur ini juga secara khusus tampil di New York Indonesia Fashion Week dan kemudian memukau banyak desainer luar negeri yang melihat motif dan desain Kain Sulam Jelujur yang kental dengan nuansa etniknya.

Bahkan, seusai ikut serta di New York Indonesia Fashion Week, para pengrajin Kain Sulam Jelujur juga secara khusus diundang oleh pemerintah Dubai untuk ikut serta dalam Dubai Fashion Week karena Kain Sulam Jelujur dianggap memiliki cita rasa seni yang tinggi.

Sejak itu, pesanan Kain Sulam Jelujur dari luar negeri pun berdatangan. Para pengrajin kain ini merasakan benar peningkatan penghasilan setelah mereka ikut serta dalam peragaan busana di New York dan Dubai.

Omzet rata-rata pengrajin Kain Sulam Jelujur di Desa Sungai Langka ini bahkan mampu menembus angka Rp10 juta perbulan.

“Sekarang hampir semua pesanan Kain Sulam Jelujur berasal dari luar negeri, seperti dari Amerika, Italia, Singapura dan Dubai,” terang Yeni Kustiawati.

Bahkan, para pengrajin Kain Sulam Jelujur ini juga pernah diminta secara khusus membuat Kain Sulam Jelujur sepanjang 180 meter oleh pemerintah Belanda yang kemudian dipajang di Bandara Internasional Schiphol Amsterdam serta menjadi koleksi resmi dari Museum Tekstile Belanda.

Bupati Pesawaran Dendi Romadhona bersyukur apa yang telah dilakukan oleh Pemkab Pesawaran bisa memberikan dampak yang baik bagi para pengrajin Kain Sulam Jelujur ini,”saat ini kita sedang mengupayakan wadah untuk menaungi para pengrajin ini melalui kelompok-kelompok UMKM agar mereka bisa difasilitasi dengan baik, termasuk menjadikan aktivitas para pengrajin Kain Sulam Jelujur ini sebagai sebuah daya tarik wisata yang bisa memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat disekitarnya,” terang Dendi lagi.

Menparekraf Sandiaga Uno dan istri serta Ketua Tim PKK Kabupaten Pesawaran, Nanda Indira Dendi (kanan) mengenakan produk Kain Sulam Jelujur. Foto: ist

Kain Sulam Jelujur Diapresiasi Presiden Joko Widodo dan Menparekraf

Kiprah Bupati Pesawaran Dendi Romadhona ini bahkan secara khusus diapresiasi oleh Presiden Joko Widodo dan Menparekraf dalam gelaran INACraft 2022 dan Indonesia Fashion Week 2022 yang menilai Kabupaten Pesawaran berhasil mengangkat warisan budaya sebagai sebuah kekuatan ekonomi baru bagi masyarakat yang mampu menembus pasar global.

Presiden Joko Widodo melihat potensi Kain Sulam Jelujur bukan hanya mampu melestarikan nilai budaya lokal, meningkatkan pendapatan masyarakat dan UMKM tapi juga membangun daya saing baru di pasar global khususnya di industri fashion.

Demikian halnya dengan Menparekraf, Sandiaga Uno yang melihat Pemerintah Kabupaten Pesawaran sangat jeli melihat peluang perekonomian baru dengan memanfaatkan warisan nilai budaya yang memiliki keunikan dan cita rasa seni tinggi.

Sandiaga Uno yang membeli puluhan Kain Sulam Jelujur ini juga menyebut jika Kain Sulam Jelujur menjadi pertanda bahwa Indonesia memiliki kekayaan khasanah budaya yang tak dimiliki negara lain sehingga sangat perlu untuk dikembangkan.

Pengrajin Kain Sulam Jelujur sedang membuat sulam jelujur. Foto: ist

Sejarah Kain Sulam Jelujur

Kain Sulam Jelujur tak bisa dipisahkan dari program transmigrasi yang digagas oleh Pemerintah Republik Indonesia pertama kali tahun 1905. Ketika itu, daerah Gedong Tataan menjadi lokasi transmigrasi pertama di Indonesia untuk transmigran asal Pulau Jawa.

Kain Sulam Jelujur adalah sebuah kain hasil perpaduan budaya antara Suku Lampung dan Jawa sehingga membentuk motif yang indah.

Kain Sulam Jelujur dibuat oleh kaum perempuan yang ikut serta dalam program transmigrasi. Ketika suami mereka tengah menggarap ladang, kaum perempuan mengisi waktu luangnya untuk menyulam kain dengan berbagai motif. Kala itu, motif yang paling dominan adalah tentang lautan, perahu hingga hewan yang identik dengan proses perjalanan mereka ketika melakukan transmigrasi ke Lampung.

Uniknya, motif yang ada di Kain Sulam Jelujur dibuat tanpa menggunakan pola. Semua desain maupun motif yang ada di kain ini berasal dari insting dan kreativitas sang pengrajin.

Selain itu, benang yang digunakan juga dibuat dengan bahan pewarna alami yang diperoleh dari sejumlah tumbuhan sehingga kian menjadikan Kain Sulam Jelujur memiliki nilai yang tinggi.

Setelah jadi, kain-kain sulam itu kemudian menjadi sebuah pajangan rumah yang indah yang kemudian masih dilestarikan hingga saat ini.

Kemampuan membuat Kain Sulam Jelujur ini pula yang terus diwariskan secara turun temurun di Desa Sungai Langka. Kala itu, hasil kerajinan Kain Sulam Jelujur buatan warga hanya dijadikan sebagai pengisi waktu luang bagi kaum perempuan desa setempat. (Meza Swastika)

ShareTweetSendShare
Previous Post

Dukcapil Sering Temukan Data tak Sinkron saat PPDB

Next Post

Sambut HUT ke-77 Bhayangkara, Polres Lamsel Gelar Adventure Reborn 2

Related Posts

“Power of Emak-Emak Kedamaian”: Ubah Kulit Buah Jadi Produk Ramah Lingkungan Bernilai Tinggi
Bandar Lampung

“Power of Emak-Emak Kedamaian”: Ubah Kulit Buah Jadi Produk Ramah Lingkungan Bernilai Tinggi

Jun 21, 2025
Langkah Pengajuan Pinjaman DANA Cicil dengan Akun DANA Premium
Ekonomi

Langkah Pengajuan Pinjaman DANA Cicil dengan Akun DANA Premium

Jan 28, 2025
Siap-Siap! Ini Penjelasan Kemendes tentang Rekrutmen Pendamping Desa 2025
Ekonomi

Bukan Sekadar Memahami Desa: Inilah Rincian Peran Pendamping Desa yang Wajib Diketahui

Jan 10, 2025
Tanggamus – Penanganan Konflik Gajah Masuk Pemukiman Warga Dilakukan Secara Terpadu
Ekonomi

Tanggamus – Penanganan Konflik Gajah Masuk Pemukiman Warga Dilakukan Secara Terpadu

Jan 4, 2025
Pemerintah Salurkan Bansos untuk KPM di Bulan Desember 2024, Simak Daftarnya
Ekonomi

KPM Bakal Terima Berbagai Bansos 2025, Segera Daftar di Sini!

Des 31, 2024
Pemerintah Salurkan Bansos untuk KPM di Bulan Desember 2024, Simak Daftarnya
Ekonomi

16 Juta KPM Akan Terima Bansos Beras Mulai 2025, Ini Penjelasannya

Des 31, 2024
Next Post
Sambut HUT ke-77 Bhayangkara, Polres Lamsel Gelar Adventure Reborn 2

Sambut HUT ke-77 Bhayangkara, Polres Lamsel Gelar Adventure Reborn 2

Dekranasda Pringsewu Pemenang Stan Terbaik Pertama Lampung Craft 2023

Dekranasda Pringsewu Pemenang Stan Terbaik Pertama Lampung Craft 2023

Penemuan Bayi di Pekalongan Lamtim

Penemuan Bayi di Pekalongan Lamtim

Karyawan Indomarco Diamakan Polisi karena Curi dan Gelapkan Uang Perusahaan

Karyawan Indomarco Diamakan Polisi karena Curi dan Gelapkan Uang Perusahaan

Delapan Rumah di Pesisir Barat Terbakar saat Hujan

Delapan Rumah di Pesisir Barat Terbakar saat Hujan

banner 300250

Berita Terkini

  • Dari Kedelai ke Harapan: Tempe Sehat Sutikno Siap Suplai Menu Bergizi Gratis di Bandar Lampung
  • Danbrigif 4 Mar/BS dan Ibu Hadiri HUT Bhayangkara ke-79, Wujudkan Sinergi TNI-Polri untuk Masyarakat
  • Tutup Pengabdian dengan Penuh Hormat, Kadis Lingkungan Hidup Lampung Dilepas dengan Apresiasi Tinggi
  • Tegas dan Transparan, Bupati Lampung Utara Awasi Langsung SPMB: “Tak Ada Titipan, Tak Ada Pungli!”
  • Kapolda Lampung Ajak Masyarakat Terus Kawal dan Kritik Polri: “Karena Kami Juga Ingin Lebih Baik”
Pantau Lampung

Selamat datang di Pantau Lampung, portal berita yang mengabarkan secara cermat dan tepat tentang berbagai peristiwa dan perkembangan terkini di Provinsi Lampung. Kami hadir untuk menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Lampung dan pembaca di seluruh Indonesia.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In