PANTAU LAMPUNG— Lampung Economic Investment Forum (LEIF) 2025 dipastikan menjadi salah satu ajang investasi terbesar di Provinsi Lampung. Forum yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Lampung bekerja sama dengan Bank Indonesia ini akan menitikberatkan pada gagasan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengenai penguatan ekonomi berbasis komoditas unggulan serta hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal.
Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, saat menghadiri rapat persiapan lanjutan LEIF 2025 yang dipimpin Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, di Ruang Kerja Sekda, Kantor Gubernur, Rabu (15/10/2025). Menurut Bimo, sebanyak 130 investor, baik nasional maupun internasional, diperkirakan akan hadir dalam forum ini, memberikan peluang emas bagi Lampung untuk menarik investasi strategis dan memperluas jaringan kerja sama ekonomi.
“LEIF 2025 bukan sekadar forum presentasi proyek, tetapi juga menjadi platform bagi Lampung untuk berdialog langsung dengan calon investor. Karena itu, semua bahan presentasi, data, dan informasi harus akurat, komprehensif, serta menunjukkan potensi nyata provinsi ini,” ujar Bimo.
Rapat tersebut juga dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Mulyadi Irsan serta sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perkebunan, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta Bappeda Provinsi Lampung. Diskusi dalam rapat menitikberatkan pada kesiapan data proyek strategis, peluang investasi unggulan, serta penyusunan roadmap kerja sama jangka panjang dengan calon investor.
Sekdaprov Marindo Kurniawan menegaskan, pesan Gubernur Rahmat Mirzani Djausal adalah agar LEIF 2025 menampilkan tidak hanya daftar proyek, tetapi juga potensi sumber daya yang lengkap, termasuk lahan, komoditas unggulan, serta sumber daya manusia yang siap mendukung investasi. “Lampung memiliki aset dan sumber daya yang sangat strategis. Dengan memanfaatkan forum ini secara maksimal, kita bisa menarik investor yang serius, membuka lapangan kerja, dan mempercepat hilirisasi produk unggulan,” kata Marindo.
LEIF 2025 dijadwalkan berlangsung pada 4 November 2025 di Bandar Lampung. Forum ini akan menampilkan berbagai sektor unggulan, seperti perkebunan, kelautan, perikanan, industri pengolahan, hingga sektor energi terbarukan. Selain itu, penyelenggara juga menyiapkan sesi dialog dan business matching antara pemerintah daerah dengan investor potensial, sehingga mempermudah terciptanya kerja sama investasi yang nyata dan berdampak langsung terhadap perekonomian Lampung.
Gubernur Rahmat Mirzani Djausal optimistis, forum ini akan menjadi momentum penting bagi Lampung untuk memperkuat ekonomi daerah melalui hilirisasi komoditas unggulan, meningkatkan produktivitas sektor strategis, dan membuka peluang investasi yang berkelanjutan. Pemerintah Provinsi Lampung menargetkan hasil dari forum ini tidak hanya sebatas pertemuan semata, tetapi berlanjut dalam bentuk kerja sama jangka panjang yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi merata di seluruh wilayah provinsi.
Selain itu, penyusunan data dan informasi yang disajikan akan dilengkapi dengan visualisasi interaktif dan laporan analisis pasar untuk memberikan keyakinan lebih kepada calon investor. Langkah ini diharapkan mampu menumbuhkan kepercayaan, mendorong realisasi investasi, serta memperkuat positioning Lampung sebagai daerah tujuan investasi potensial di Indonesia.***