DJADIN MEDIA– Suasana baru tengah mewarnai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Dharmasraya. Sebuah langkah transformasi besar dilakukan pihak lapas dengan menyulap area kolam lama menjadi jalan dan area tertata yang kini menjadi simbol perubahan menuju tata kelola pemasyarakatan modern.
Langkah tersebut bukan sekadar proyek fisik, tetapi juga representasi dari komitmen Lapas Dharmasraya untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertib, efisien, dan humanis. Di bawah kepemimpinan Kepala Lapas Ferdika Canra, perubahan ini diharapkan membawa dampak positif bagi seluruh aktivitas, baik bagi petugas maupun Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Perombakan kolam ini kami lakukan sebagai bagian dari program penataan lingkungan. Area ini sebelumnya kurang termanfaatkan secara optimal, sehingga kami ubah menjadi jalan penghubung agar lebih fungsional. Selain itu, tujuannya juga untuk mempercantik dan memperkuat sistem mobilitas di dalam lapas,” ujar Ferdika Canra saat ditemui di lokasi kegiatan.
Proses pengerjaan dilakukan secara gotong royong dengan melibatkan petugas dan WBP. Tahapan dimulai dari pengeringan kolam, pembongkaran struktur lama, hingga perataan tanah untuk membentuk jalur baru yang menghubungkan beberapa titik strategis di dalam lapas, seperti area pembinaan, dapur, dan pos penjagaan.
Pelaksana Harian (PLH) Kasubsi Kamtib, Rusja Hendri, memastikan seluruh pekerjaan berjalan sesuai prosedur keamanan. “Kami mengutamakan aspek keselamatan dalam setiap tahap pengerjaan. Baik petugas maupun WBP bekerja dengan penuh tanggung jawab dan disiplin tinggi. Hasil akhirnya nanti diharapkan bukan hanya rapi, tetapi juga kokoh dan tahan lama,” ujarnya.
Inovasi ini juga menjadi wadah pembelajaran bagi para WBP. Dalam proses pembangunan, mereka tidak hanya dilibatkan sebagai tenaga kerja, tetapi juga sebagai peserta pembinaan yang belajar tentang manajemen proyek, keterampilan teknis, dan kerja tim.
Salah satu WBP, Ayak, menyampaikan rasa bangganya bisa ikut dalam proses ini. “Kami merasa dihargai karena dipercaya ikut membangun lapas. Kegiatan seperti ini membuat kami merasa punya peran positif dan menambah pengalaman yang bisa berguna setelah bebas nanti,” katanya dengan semangat.
Selain meningkatkan efisiensi, proyek ini juga berorientasi pada estetika dan kenyamanan. Jalan baru yang dibangun akan dilengkapi dengan sistem drainase sederhana dan penghijauan di sisi kanan-kiri jalur, menciptakan lingkungan yang lebih sejuk dan ramah.
Kepala Lapas Ferdika Canra menambahkan, bahwa perubahan lingkungan fisik juga mencerminkan perubahan budaya kerja di Lapas Dharmasraya. “Kami ingin seluruh elemen di lapas, baik petugas maupun WBP, memiliki rasa memiliki terhadap lingkungan ini. Lingkungan yang bersih dan tertata akan menumbuhkan kedisiplinan dan tanggung jawab bersama,” jelasnya.
Program penataan lingkungan ini merupakan bagian dari visi besar Lapas Dharmasraya untuk mewujudkan lembaga pemasyarakatan yang modern, produktif, dan berorientasi pembinaan. Dalam jangka panjang, pihak lapas berencana menambah beberapa fasilitas pendukung, seperti taman refleksi, jalur olahraga ringan, dan area pelatihan kerja bagi WBP.
“Lapas bukan lagi sekadar tempat menjalani hukuman, tetapi ruang untuk memperbaiki diri dan belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Kami ingin setiap langkah perubahan di sini membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan negara,” tutup Ferdika Canra.
Dengan wajah baru yang lebih tertata, Lapas Dharmasraya membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal sederhana — dari kolam yang disulap menjadi jalan, hingga semangat baru untuk menciptakan pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan berdaya guna.****