• Redaksi
  • Tentang Kami
Rabu, Desember 3, 2025
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
Home Ruwa Jurai Bandar Lampung

Prabowo Disorot! Gubernur Gerindra Dituding Matikan Sekolah Swasta dan Pendidikan Rakyat, Ada Apa dengan Dunia Pendidikan Indonesia?

MeldaEditorMelda
Okt 13, 2025
A A
Prabowo Disorot! Gubernur Gerindra Dituding Matikan Sekolah Swasta dan Pendidikan Rakyat, Ada Apa dengan Dunia Pendidikan Indonesia?
ADVERTISEMENT

PANTAU LAMPUNG – Ketegangan di sektor pendidikan Indonesia kembali memanas. Kali ini, sorotan tajam publik mengarah kepada sejumlah gubernur dari Partai Gerindra yang dinilai mengabaikan keberlangsungan sekolah swasta dan lembaga pendidikan rakyat. Isu ini menggelinding dari Jawa Barat hingga Lampung, membawa gelombang protes yang kian meluas dan mengundang tanda tanya besar: benarkah pemerintahan daerah di bawah partai besar justru mematikan pendidikan rakyat?

Di Jawa Barat, Gubernur Dedi Mulyadi menjadi sorotan tajam setelah kebijakannya menetapkan rombongan belajar (rombel) sebanyak 50 siswa per kelas di SMA Negeri. Kebijakan tersebut langsung menuai penolakan keras dari lebih dari lima organisasi sekolah swasta tingkat SMA. Mereka menilai aturan itu sebagai bentuk diskriminasi terhadap sekolah swasta yang selama ini ikut berperan besar mencerdaskan anak bangsa.

Tak berhenti pada protes verbal, delapan organisasi pendidikan swasta menggugat Gubernur Dedi ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung. Mereka menuding kebijakan itu mempersempit peluang sekolah swasta mendapatkan murid baru karena kapasitas di sekolah negeri diperluas tanpa batas yang wajar. “Kami tidak melawan pemerintah, kami hanya menuntut keadilan. Kalau sekolah negeri diperluas terus, lalu apa kabar sekolah swasta?” ujar salah satu perwakilan forum sekolah swasta Jawa Barat.

BeritaTerkait

Relawan Watala Lampung Galang Dana Rp7,32 Juta untuk Korban Banjir Sumatera, Aksi Kemanusiaan Gen Z dan Milenial Jadi Sorotan

IJP Lampung Bongkar Rahasia Pikiran Rakyat Bertahan 59 Tahun di Era Digital: Dari Radio, Koran, hingga Media Berjejaring

Sementara itu, dari arah barat Pulau Sumatra, gelombang kekecewaan datang dari Lampung. Para kepala sekolah swasta di provinsi tersebut menuding Gubernur Rahmat Mirzani Djausal—yang juga kader Partai Gerindra—secara perlahan mematikan eksistensi lembaga pendidikan masyarakat (LPM) dan sekolah swasta melalui kebijakan yang dianggap tidak berpihak pada keadilan.

Indikasi diskriminasi kian terlihat nyata. Tahun ini, SMA dan SMK Negeri di Lampung dikabarkan menerima lebih dari 12.000 lulusan SMP tanpa mempertimbangkan kapasitas ruang belajar yang ideal. Akibatnya, hanya sekitar 2.000 lulusan SMP yang tersisa untuk dibagi ke ratusan sekolah swasta. Kondisi ini membuat banyak sekolah swasta di ambang tutup karena kekurangan murid.

ADVERTISEMENT

Kepala sekolah swasta juga menyoroti pembiaran pemerintah terhadap berdirinya sekolah ilegal bernama SMA Siger di Kota Bandar Lampung. Sekolah ini disebut belum memiliki izin resmi, namun tetap diizinkan beroperasi dan bahkan menggunakan dana APBD. Ironisnya, di saat sekolah ilegal diberi ruang gerak, sekolah swasta justru tidak mendapatkan bantuan apa pun. “BOSDA tidak ada, BOP tidak ada, bahkan subsidi pun ditiadakan untuk tahun 2025-2026,” keluh salah satu pengelola yayasan pendidikan swasta di Bandar Lampung.

Masalah ini semakin kompleks ketika para guru swasta ikut bersuara. Melalui Gerakan Guru Anti Diskriminasi (Granad) Indonesia, mereka berencana menggelar aksi besar-besaran pada 30 Oktober 2025. Mereka akan mendatangi Presiden Prabowo Subianto sebagai pendiri Partai Gerindra, serta mengajukan tuntutan ke Kementerian Agama dan Kementerian Keuangan.

Tuntutan utama mereka adalah agar pemerintah segera mengangkat guru swasta dan guru madrasah menjadi ASN atau minimal Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K). Selain itu, mereka juga menuntut pembayaran inpassing yang telah lama tertunda, percepatan proses sertifikasi, serta pemenuhan hak-hak sesuai peraturan perundang-undangan.

Bagi para guru swasta, perjuangan ini bukan sekadar tentang status atau kesejahteraan, tetapi tentang martabat pendidikan itu sendiri. Mereka ingin keadilan ditegakkan tanpa memandang label negeri atau swasta. “Kami semua pendidik bangsa. Jangan bedakan dedikasi hanya karena status sekolah tempat kami mengajar,” tegas salah satu koordinator Granad.

Gelombang protes dari sekolah swasta dan para guru ini menjadi sinyal keras bagi pemerintahan baru Prabowo–Gibran. Mereka ditantang untuk menunjukkan keberpihakan nyata pada keadilan pendidikan. Sebab, pendidikan bukan hanya milik pemerintah, melainkan hak seluruh rakyat Indonesia.

Kini publik menunggu jawaban: beranikah pemerintahan Prabowo–Gibran menegakkan keadilan tanpa pandang bulu? Ataukah suara pendidikan rakyat kembali akan tenggelam di bawah arus kebijakan politik?***

Source: ALFARIEZIE
Tags: #pendidikanGerindraGranad Indonesiaguru swastaJAWA BARATLampungPrabowo SubiantoSekolah Swasta
ShareTweetSendShare
Previous Post

Heboh! Bar and Lounge Radar Space Bandar Lampung Dilalap Api Tengah Malam, Diduga Akibat Human Error

Next Post

Penganiayaan Berat di Jati Agung, Pria Tewas Dianiaya Pakai Gancu, Pelaku Ditangkap Polisi

Related Posts

Wabup Pringsewu Buka Pembinaan TPS3R & TPST, Netizen: “Saatnya Semua Peduli Sampah!”
Berita

Wabup Pringsewu Buka Pembinaan TPS3R & TPST, Netizen: “Saatnya Semua Peduli Sampah!”

Des 3, 2025
Sidang PT LEB Makin Panas! Kejati Lampung Masih Bungkam, Netizen Ramai Prediksi Penahanan Baru
Bandar Lampung

Sidang PT LEB Makin Panas! Kejati Lampung Masih Bungkam, Netizen Ramai Prediksi Penahanan Baru

Des 3, 2025
Kerugian Negara di Kasus PT LEB Jadi Sorotan: Actual Loss atau Potensial Loss?
Bandar Lampung

Kerugian Negara di Kasus PT LEB Jadi Sorotan: Actual Loss atau Potensial Loss?

Des 3, 2025
Pemkab Pringsewu Terima 50 Sertifikat Aset, Langkah Strategis Perkuat Kepastian Hukum dan Tata Kelola Daerah
Berita

Pemkab Pringsewu Terima 50 Sertifikat Aset, Langkah Strategis Perkuat Kepastian Hukum dan Tata Kelola Daerah

Des 2, 2025
Gunung Rajabasa Jadi Sorotan Nasional, Menko Pangan Tegaskan Larangan Alih Fungsi Hutan Lindung
Berita

Gunung Rajabasa Jadi Sorotan Nasional, Menko Pangan Tegaskan Larangan Alih Fungsi Hutan Lindung

Des 2, 2025
Misteri Hilangnya Erwan Agustian, Peserta Tabligh Akbar Lampung Selatan: Keluarga Memohon Bantuan Warga
Berita

Misteri Hilangnya Erwan Agustian, Peserta Tabligh Akbar Lampung Selatan: Keluarga Memohon Bantuan Warga

Des 2, 2025
Next Post
Penganiayaan Berat di Jati Agung, Pria Tewas Dianiaya Pakai Gancu, Pelaku Ditangkap Polisi

Penganiayaan Berat di Jati Agung, Pria Tewas Dianiaya Pakai Gancu, Pelaku Ditangkap Polisi

Pemprov Lampung Gandeng PPTI Perkuat Sistem Layanan Kesehatan Hingga Tingkat Desa, Target Eliminasi TBC 2030 Dikebut

Pemprov Lampung Gandeng PPTI Perkuat Sistem Layanan Kesehatan Hingga Tingkat Desa, Target Eliminasi TBC 2030 Dikebut

FKUB Lampung Tingkatkan Kerjasama dengan Pemprov, Perkuat Kerukunan Umat Beragama di Bumi Ruwa Jurai

FKUB Lampung Tingkatkan Kerjasama dengan Pemprov, Perkuat Kerukunan Umat Beragama di Bumi Ruwa Jurai

Ketua Mabicab Nanda Indira Resmi Lepas 86 Peserta Kontingen Kwarcab Pesawaran Menuju Jambore Daerah VII Lampung

Ketua Mabicab Nanda Indira Resmi Lepas 86 Peserta Kontingen Kwarcab Pesawaran Menuju Jambore Daerah VII Lampung

Kalapas Dharmasraya Tinjau Dapur, Siapkan Penataan Ulang untuk Maksimalkan Kebersihan dan Efisiensi

Kalapas Dharmasraya Tinjau Dapur, Siapkan Penataan Ulang untuk Maksimalkan Kebersihan dan Efisiensi

banner 300250

Berita Terkini

  • Wabup Pringsewu Buka Pembinaan TPS3R & TPST, Netizen: “Saatnya Semua Peduli Sampah!”
  • Sidang PT LEB Makin Panas! Kejati Lampung Masih Bungkam, Netizen Ramai Prediksi Penahanan Baru
  • Kerugian Negara di Kasus PT LEB Jadi Sorotan: Actual Loss atau Potensial Loss?
  • Pemkab Pringsewu Terima 50 Sertifikat Aset, Langkah Strategis Perkuat Kepastian Hukum dan Tata Kelola Daerah
  • Gunung Rajabasa Jadi Sorotan Nasional, Menko Pangan Tegaskan Larangan Alih Fungsi Hutan Lindung
Pantau Lampung

Selamat datang di Pantau Lampung, portal berita yang mengabarkan secara cermat dan tepat tentang berbagai peristiwa dan perkembangan terkini di Provinsi Lampung. Kami hadir untuk menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Lampung dan pembaca di seluruh Indonesia.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In