• Redaksi
  • Tentang Kami
Kamis, Agustus 21, 2025
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Pantau Lampung
  • Kriminal
  • Politik
  • Ekonomi
  • Entertainment
  • Opini
  • Pendidikan
  • Hiburan
Home Ruwa Jurai Bandar Lampung

Permintaan Tapioka Dunia Anjlok, Harga Singkong Nasional Tertekan, Petani Diminta Bersiap Hadapi Tekanan Pasar

MeldaEditorMelda
Agu 21, 2025
A A
Permintaan Tapioka Dunia Anjlok, Harga Singkong Nasional Tertekan, Petani Diminta Bersiap Hadapi Tekanan Pasar
ADVERTISEMENT

PANTAU LAMPUNG– Tren melemahnya permintaan tapioka global sejak 2024 hingga pertengahan 2025 menimbulkan dampak signifikan bagi petani singkong Indonesia, khususnya di Lampung sebagai pusat produksi terbesar. Penurunan konsumsi tapioka di sektor kertas dan pangan internasional menyebabkan harga singkong di tingkat petani anjlok, jauh di bawah harga acuan yang ditetapkan pemerintah.

Harga singkong yang semula ditetapkan Rp1.350 per kilogram dengan potongan maksimal 30 persen, kini di lapangan justru diberlakukan rafaksi hingga 40 persen. Kondisi ini membuat petani hanya menerima Rp1.000–1.100 per kilogram. Situasi tersebut menekan pendapatan petani yang sebagian besar mengandalkan singkong sebagai sumber ekonomi utama.

Krisis harga ini tidak hanya terjadi di Lampung, tetapi juga dirasakan di sentra produksi singkong nasional lainnya. Harga tepung tapioka (aci) yang pada akhir 2024 masih berada di kisaran Rp5.600 per kilogram, kini hanya sekitar Rp4.500 per kilogram bahkan lebih rendah di beberapa daerah.

BeritaTerkait

Baleg DPR RI Bahas Regulasi Singkong di Lampung, Gubernur Minta Impor Dibatasi

Fraksi PKB Desak Pemerintah Setop Impor Tapioka: Lindungi Petani, Perkuat Kedaulatan Pangan

Lampung sebagai episentrum industri tapioka nasional memegang peran vital dalam rantai pasok komoditas ini. Data mencatat hingga 2024, luas lahan singkong mencapai 239.994 hektare dengan total produksi 7,16 juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 1,79 juta ton diolah menjadi tepung tapioka, menghasilkan nilai ekonomi mencapai Rp10,7 triliun. Sebanyak 67 industri tapioka tersebar di sembilan kabupaten, dengan konsentrasi terbesar berada di Lampung Tengah yang menampung 36 perusahaan.

Beberapa perusahaan besar seperti PT Budi Acid Jaya, PT Florindo Makmur, PT Umas Jaya Agrotama, PT Sungai Bungur Indo Perkasa, dan PT Bintang Lima Menggala menjadi penggerak utama industri. PT Sinar Pematang Mulia II di Lampung Tengah misalnya, memiliki kapasitas produksi hingga 500 ton per hari atau setara dengan 182.500 ton per tahun. Namun, tingginya kapasitas produksi ini justru memperparah kondisi ketika permintaan menurun, karena stok menumpuk hingga 400 ribu ton dan sulit terserap pasar.

ADVERTISEMENT

Di tingkat global, situasi serupa terjadi. Asosiasi Perdagangan Tapioka Thailand mencatat harga ekspor FOB Bangkok turun dari US\$568 per ton pada awal 2024 menjadi hanya US\$405–450 per ton pada Agustus 2025. Penurunan tajam ini menjadi salah satu faktor utama yang menekan harga singkong di Indonesia.

Instruksi Gubernur Lampung No. 2/2025 yang menetapkan harga acuan Rp1.350/kg dengan rafaksi maksimal 30 persen tidak cukup efektif meredam anjloknya harga di lapangan. Realitasnya, harga sudah turun ke Rp1.000–1.100/kg dengan rafaksi hingga 40 persen, membuat petani kehilangan margin keuntungan.

Ketua Masyarakat Singkong Indonesia (MSI) Lampung, Helmi Hasanuddin, menegaskan bahwa harga singkong berpotensi terus turun hingga awal 2026 jika tidak ada langkah konkret dari pemerintah maupun pelaku industri. Menurutnya, pola kemitraan yang lebih kuat harus segera dibangun agar petani tidak sepenuhnya menanggung beban.

“Petani harus didukung dengan penerapan panca usaha tani, mulai dari perbaikan bibit, teknologi, hingga akses modal. Pemerintah, BUMN, dan perusahaan swasta harus terlibat langsung dalam membangun pola kemitraan yang sehat agar petani tidak dibiarkan sendirian menghadapi pasar,” ujar Helmi di Bandar Lampung, Rabu (20/8/2025).

Helmi juga menyarankan diversifikasi tanaman ke jagung sebagai langkah alternatif. Namun, ia menekankan bahwa diversifikasi ini harus berbasis ekosistem bisnis terintegrasi. “Diperlukan infrastruktur seperti pengering skala kecamatan, kemitraan dengan UMKM pakan dan peternak lokal, serta sistem close loop yang saling menopang. Diversifikasi tanpa perencanaan hanya akan menambah masalah baru bagi petani,” jelasnya.

Sementara itu, Sekretaris Himpunan Perusahaan Tepung Tapioka Indonesia (HPPTI), Tigor Silitonga, menyoroti aspek lain dari melemahnya permintaan tapioka dunia. Menurutnya, turunnya penggunaan kertas akibat digitalisasi menjadi faktor utama. “Penggunaan kertas menurun drastis karena media elektronik mendominasi. Permintaan tapioka yang biasa digunakan dalam industri kertas ikut berkurang, dan akhirnya harga singkong di tingkat petani pun jatuh,” ungkap Tigor.

Ia menekankan perlunya proteksi pasar domestik agar produk dalam negeri bisa terserap optimal. “Pemerintah harus memperkuat kebijakan pembatasan impor dan memperluas pemanfaatan tapioka di sektor lain. Selain itu, peningkatan produktivitas melalui pemberdayaan petani dan efisiensi produksi harus segera dijalankan,” tambahnya.

Terkait wacana diversifikasi ke jagung, Tigor menilai langkah itu bukan solusi jangka panjang. “Jagung memang punya pasar, apalagi pemerintah sudah menetapkan HPP Rp5.500/kg dengan Bulog menyerap hingga 1 juta ton. Namun, menanam jagung tidak mudah karena butuh perawatan intensif dan rawan hama. Sementara singkong sudah menjadi budaya dan mudah ditanam di Lampung. Petani tidak bisa begitu saja meninggalkan singkong,” tegasnya.

Baik MSI maupun HPPTI sepakat bahwa singkong tetap akan menjadi komoditas unggulan Lampung. Solusi jangka panjang yang ditawarkan adalah memperkuat daya saing industri tapioka melalui efisiensi, penguatan kemitraan, diversifikasi produk turunan, serta proteksi pasar domestik.

Jika langkah-langkah tersebut dapat diterapkan secara konsisten, industri tapioka Lampung diyakini bisa kembali bangkit meski permintaan global sedang melemah. Namun, tanpa strategi terpadu, petani singkong berpotensi semakin terjepit dalam pusaran harga murah dan biaya produksi yang kian tinggi.***

Source: WAHYUDIN
Tags: HargaSingkongIndustriTapiokaSingkongLampungTapioka
ShareTweetSendShare
Previous Post

Raihan, Siswa SD Asal Lampung yang Viral Panjat Tiang Bendera, Tuai Apresiasi Nasional

Next Post

Ketua DPRD Lampung Selatan Lantik Ahmad Al Akhran Sebagai Anggota PAW Fraksi Golkar

Related Posts

Harga Beras Melonjak, Gerbang Tani: Petani Dan Rakyat Kecil Justru Paling Terdampak
Bandar Lampung

Harga Beras Melonjak, Gerbang Tani: Petani Dan Rakyat Kecil Justru Paling Terdampak

Agu 21, 2025
Wabup Tanggamus Agus Suranto Hadiri Panen Raya Padi Organik di Talang Padang
Berita

Wabup Tanggamus Agus Suranto Hadiri Panen Raya Padi Organik di Talang Padang

Agu 21, 2025
Ketua DPRD Lampung Selatan Lantik Ahmad Al Akhran Sebagai Anggota PAW Fraksi Golkar
Berita

Ketua DPRD Lampung Selatan Lantik Ahmad Al Akhran Sebagai Anggota PAW Fraksi Golkar

Agu 21, 2025
Raihan, Siswa SD Asal Lampung yang Viral Panjat Tiang Bendera, Tuai Apresiasi Nasional
Bandar Lampung

Raihan, Siswa SD Asal Lampung yang Viral Panjat Tiang Bendera, Tuai Apresiasi Nasional

Agu 21, 2025
Pengelolaan Sampah Lampung Berbenah, Dari Open Dumping Menuju Sanitary Landfill
Bandar Lampung

Pengelolaan Sampah Lampung Berbenah, Dari Open Dumping Menuju Sanitary Landfill

Agu 21, 2025
Kuliah Umum Kebangsaan di Unila Ajak Mahasiswa Tingkatkan Riset dan Peran Strategis dalam Pembangunan Daerah
Bandar Lampung

Kuliah Umum Kebangsaan di Unila Ajak Mahasiswa Tingkatkan Riset dan Peran Strategis dalam Pembangunan Daerah

Agu 21, 2025
Next Post
Ketua DPRD Lampung Selatan Lantik Ahmad Al Akhran Sebagai Anggota PAW Fraksi Golkar

Ketua DPRD Lampung Selatan Lantik Ahmad Al Akhran Sebagai Anggota PAW Fraksi Golkar

Wabup Tanggamus Agus Suranto Hadiri Panen Raya Padi Organik di Talang Padang

Wabup Tanggamus Agus Suranto Hadiri Panen Raya Padi Organik di Talang Padang

Harga Beras Melonjak, Gerbang Tani: Petani Dan Rakyat Kecil Justru Paling Terdampak

Harga Beras Melonjak, Gerbang Tani: Petani Dan Rakyat Kecil Justru Paling Terdampak

banner 300250

Berita Terkini

  • Harga Beras Melonjak, Gerbang Tani: Petani Dan Rakyat Kecil Justru Paling Terdampak
  • Wabup Tanggamus Agus Suranto Hadiri Panen Raya Padi Organik di Talang Padang
  • Ketua DPRD Lampung Selatan Lantik Ahmad Al Akhran Sebagai Anggota PAW Fraksi Golkar
  • Permintaan Tapioka Dunia Anjlok, Harga Singkong Nasional Tertekan, Petani Diminta Bersiap Hadapi Tekanan Pasar
  • Raihan, Siswa SD Asal Lampung yang Viral Panjat Tiang Bendera, Tuai Apresiasi Nasional
Pantau Lampung

Selamat datang di Pantau Lampung, portal berita yang mengabarkan secara cermat dan tepat tentang berbagai peristiwa dan perkembangan terkini di Provinsi Lampung. Kami hadir untuk menjadi sumber informasi terpercaya bagi masyarakat Lampung dan pembaca di seluruh Indonesia.

  • Redaksi
  • Tentang Kami

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Pojok Lampung
  • Politik
  • Peristiwa
  • Ruwa Jurai
    • Bandar Lampung
    • Lampung Barat
    • Lampung Selatan
    • Lampung Tengah
    • Lampung Timur
    • Lampung Utara
    • Mesuji
    • Metro
    • Pesawaran
    • Pringsewu
    • Tanggamus
    • Pesisir Barat
    • Tulang Bawang
    • Tulang Bawang Barat
  • Lifestyle
    • Entertainment
    • Hiburan
    • Fashion
  • Network
  • Indeks

© 2024 Pantaulampung.com - All Right Reserved

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In