PANTAU LAMPUNG– Bunda Literasi Provinsi Lampung, Purnama Wulan Sari, secara resmi membuka Lomba Baca Puisi Esai tingkat SMA dan Mahasiswa se-Provinsi Lampung di Nuwa Baca Zainal Abidin, Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Lampung, Rabu, 13 Agustus 2025. Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan budaya literasi di kalangan generasi muda.
Dalam sambutannya, Purnama Wulan Sari yang juga menjabat sebagai Ketua TP. PKK Provinsi Lampung menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan pihak penyelenggara. Ia menekankan bahwa lomba puisi esai bukan sekadar kompetisi, tetapi juga sarana pengembangan karakter, kepekaan sosial, serta kemampuan literasi dan ekspresi kritis.
“Membaca dan menulis puisi esai mengajarkan kita untuk memahami lingkungan sosial, menyampaikan ide dengan cara yang estetis, dan berani mengekspresikan pikiran secara kreatif. Kegiatan ini sejalan dengan upaya PKK dalam memberdayakan keluarga dan masyarakat melalui pendidikan karakter dan pelestarian budaya,” ungkapnya.
Purnama menambahkan, lomba ini juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk menyoroti isu-isu sosial, budaya, pendidikan, dan peran perempuan dalam pembangunan bangsa. Ia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan semangat kreativitas, kepedulian sosial, dan kecintaan terhadap seni dan budaya Lampung.
Direktur Lamban Sastra, Fitri Anggraini, menyatakan bahwa lomba ini lahir dari antusiasme peserta Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), yang menunjukkan minat besar generasi muda terhadap literasi, khususnya dalam bidang puisi. “Kami ingin menyediakan platform yang lebih luas agar karya sastra, khususnya puisi esai, dapat dinikmati, diperdalam maknanya, dan menjadi sarana pengembangan diri bagi para pelajar dan mahasiswa,” ujarnya.
Lomba yang berlangsung selama dua hari, 13-14 Agustus 2025, ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Lampung, Lamban Sastra, Denny JA Foundation, KPML, KNPI, TP. PKK Provinsi Lampung, RK 46, dan Gerakan Literasi Lampung. Kegiatan ini tidak hanya menekankan kompetisi, tetapi juga menyediakan ruang interaksi, pembelajaran, dan penguatan jejaring literasi di seluruh Provinsi Lampung.
Selain membaca puisi esai, peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti diskusi dan workshop singkat mengenai penulisan kreatif, strategi publikasi karya, serta teknik penyampaian ekspresif. Hal ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keterampilan yang lebih komprehensif dalam dunia literasi dan seni pertunjukan.
Purnama Wulan Sari menutup sambutannya dengan harapan bahwa generasi muda Lampung dapat terus mengembangkan bakat, berani berkarya, dan menjadi motor penggerak perubahan positif melalui literasi. “Sastra dan seni adalah bagian dari kekayaan bangsa yang harus terus kita pelihara. Semoga lomba ini menginspirasi para peserta untuk terus berkarya, berpikir kritis, dan mencintai budaya lokal maupun nasional,” pungkasnya.***