PANTAU LAMPUNG– Lomba baca puisi esai yang digelar oleh Lamban Sastra di Nuwo Baca Zainal Abidin Pagar Alam pada Rabu, 13 Agustus 2025, akan menghadirkan dewan juri berkompeten dan berpengalaman dari tingkat nasional hingga lokal. Acara yang rencananya akan dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung ini juga akan dihadiri oleh Bunda Literasi Lampung, Purnama Wulan Sari, yang akan memberikan sambutan sekaligus mendukung pengembangan literasi di daerah.
Direktur Lamban Sastra, Fitri Angraini, menjelaskan bahwa lomba ini diikuti oleh sekitar 30 peserta yang berasal dari kalangan pelajar SMA dan mahasiswa se-Provinsi Lampung. Para peserta datang dari berbagai daerah, termasuk yang berasal dari wilayah terjauh seperti Way Kanan dan Tulang Bawang Barat. Hal ini menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi terhadap dunia sastra khususnya puisi esai di kalangan generasi muda Lampung.
Fitri menambahkan bahwa peserta akan membacakan puisi esai pilihan yang telah disiapkan oleh panitia. Setiap pembacaan dilakukan secara langsung di hadapan juri yang memiliki latar belakang kuat di bidang sastra dan puisi esai. Dewan juri lomba ini terdiri dari lima orang, tiga di antaranya berasal dari Jakarta, yaitu Fatin Hamama, Jonminofri Nazir, dan D. Kemalawati. Ketiganya adalah tokoh penting dalam pengembangan puisi esai di Indonesia, yang awalnya digagas oleh tokoh sastra ternama Denny JA.
Fatin Hamama dikenal sebagai penyair senior dan salah satu generasi pelopor puisi esai. Ia telah banyak diundang untuk tampil dan berbicara dalam berbagai event sastra baik di dalam maupun luar negeri, yang menambah kredibilitasnya sebagai juri yang akan menilai kualitas puisi dan penyajian peserta.
D. Kemalawati, penyair senior asal Aceh, juga merupakan sosok penting dalam perkembangan puisi esai di Indonesia. Bersama Isbedy Stiawan ZS dari Lampung, ia termasuk dalam angkatan awal pelopor puisi esai di Tanah Air. Pengalamannya dalam dunia sastra dan puisi membuatnya sangat layak memberikan penilaian yang tajam dan objektif terhadap karya-karya peserta.
Jonminofri Nazir yang berprofesi sebagai wartawan sekaligus penulis puisi esai juga turut menjadi juri. Jonminofri dikenal aktif dalam dunia literasi dan penulisan kreatif, sehingga mampu menilai aspek teknis dan narasi yang disampaikan dalam puisi esai.
Dari Lampung, dua juri berkompeten yang akan bertugas adalah Isbedy Stiawan ZS, yang juga merupakan direktur Lamban Sastra sekaligus tokoh pelopor puisi esai di Lampung, dan Anton Trihasnanto, dosen seni di Fakultas Tarbiyah UIN Radin Intan Lampung. Keduanya akan memberikan penilaian yang kritis sekaligus konstruktif sebagai perwakilan lokal yang memahami konteks budaya dan sastra di daerah.
Lomba baca puisi esai ini juga mendapatkan dukungan dari Denny JA Foundation, lembaga yang berperan penting dalam pengembangan puisi esai di Indonesia. Fitri mengungkapkan bahwa pemenang pertama lomba ini akan diundang untuk ikut serta dalam Festival Puisi Esai yang akan diadakan di Jakarta pada bulan Desember 2025. Hal ini tentu menjadi motivasi besar bagi para peserta untuk menampilkan karya terbaik mereka dan mewakili Lampung dalam ajang nasional.
Acara ini diharapkan tidak hanya menjadi kompetisi, tetapi juga sarana edukasi dan promosi literasi di kalangan pelajar dan mahasiswa. Dengan menghadirkan para juri yang berpengalaman dan berwawasan luas, lomba ini bertujuan mengangkat kualitas dan apresiasi puisi esai sebagai bagian penting dari khazanah sastra Indonesia.***