PANTAU LAMPUNG— Dalam upaya serius memerangi maraknya pornografi, penyalahgunaan narkoba (Napza), perilaku sosial menyimpang, dan perkawinan anak di kalangan remaja, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat menggelar gerakan moral melalui pembacaan ikrar bersama oleh pelajar dari berbagai jenjang pendidikan.
Ikrar tersebut menjadi penegasan komitmen kolektif satuan pendidikan untuk membentengi generasi muda dari ancaman sosial yang merusak masa depan mereka.
Pembacaan ikrar dilakukan dalam rangkaian kegiatan Sosialisasi Bahaya Pornografi, Napza, Perilaku Sosial Menyimpang dan Perkawinan Anak, yang digelar oleh Dinas PPKB PP dan PA Kabupaten Lampung Barat, bertempat di Aula Kagungan Setdakab, Selasa (15/7).
Empat Poin Ikrar Pelajar Lambar:
- Berkomitmen melakukan pencegahan terhadap bahaya pornografi, Napza, perilaku menyimpang, dan perkawinan anak.
- Meningkatkan kesadaran serta pengetahuan tentang dampak negatif dari keempat isu tersebut.
- Aktif menyosialisasikan bahaya tersebut ke lingkungan keluarga, teman, dan masyarakat sekitar.
- Siap bekerja sama dengan pemerintah, lembaga, dan organisasi dalam menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi remaja.
Sekretaris Daerah Lampung Barat, Nukman, yang membuka kegiatan tersebut, menegaskan bahwa ikrar ini bukan sekadar simbolis, melainkan langkah nyata membangun generasi masa depan yang berkualitas.
“Ini bukan hanya soal seremoni. Ini tentang masa depan anak-anak kita. Jangan biarkan narkoba dan pornografi merusak harapan mereka,” tegas Nukman.
Ia juga berpesan kepada para pelajar untuk menjadi agen perubahan dan pelindung bagi dirinya sendiri.
“Bangun masa depan yang cerah. Jadilah generasi cerdas yang kebal terhadap pengaruh negatif. Jauhi narkoba, jauhi pornografi,” katanya tegas.
Tanggung Jawab Bersama
Tak hanya sekolah, Nukman mengajak seluruh elemen masyarakat, dari orang tua hingga tokoh adat dan agama, untuk ambil peran dalam mencegah kenakalan remaja.
Sementara itu, Sekretaris Dinas PPKB PP dan PA Ahmad Syukri menambahkan, ikrar ini menjadi bentuk komitmen moral siswa untuk melindungi diri dan lingkungannya dari ancaman Napza dan perilaku menyimpang.
“Kami ingin siswa menjadi polisi bagi dirinya sendiri. Ini langkah awal membangun kesadaran kolektif,” ujarnya.
Kegiatan ini melibatkan ratusan siswa perwakilan dari SMP, SMA, dan SMK se-Kabupaten Lampung Barat. Diharapkan, langkah ini menjadi gerakan bersama dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang sehat, aman, dan berkarakter kuat.***