PANTAU LAMPUNG— Bursa Efek Indonesia membuka bulan Juli dengan koreksi yang cukup dalam. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun 0,50% atau 34,78 poin ke level 6.892,90, mengakhiri reli akhir Juni yang sempat mendorong indeks ke atas 6.950.
Penurunan IHSG hari ini dipengaruhi oleh aksi ambil untung (profit taking) di saham-saham unggulan dan tekanan dari sentimen global. Volume transaksi yang tercatat sebesar 14,93 miliar lembar saham juga mengindikasikan sikap hati-hati pelaku pasar.
📈 Saham-Saham Penggerak Pasar
🚀 Top Gainer: MINA Naik 34,15%
Saham Sanurhasta Mitra (MINA) mencetak lonjakan tertinggi hari ini sebesar +34,15%, menjadi magnet bagi investor ritel meski belum ada kabar fundamental yang mendasari kenaikan tersebut. Disusul BKPJ (+32,21%) dan APEX (+19,49%), saham-saham lapis dua ini menunjukkan pola spekulatif yang agresif.
📉 Top Loser: INKP, JPFA, dan BMRI Terkoreksi
Sebaliknya, saham unggulan seperti Indah Kiat (INKP), Japfa Comfeed (JPFA), dan Bank Mandiri (BMRI) mengalami tekanan jual akibat aksi profit taking oleh investor asing setelah reli beberapa pekan terakhir.
🔍 Analisis Tren Pasar
- Konsolidasi IHSG: Analis KB Valbury Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang konsolidatif 6.850–7.050 sembari menanti rilis data inflasi dan neraca perdagangan awal bulan.
- Spekulasi Saham Lapis Dua: Kenaikan ekstrem MINA dan BKPJ berisiko tinggi koreksi mendadak. Cocok untuk investor agresif dengan manajemen risiko ketat.
- Aksi Net Sell Asing: Koreksi blue chip menunjukkan pelemahan sentimen investor institusional. Namun ini bisa menjadi peluang akumulasi untuk jangka panjang.
🎯 Rekomendasi Investor
- Ritel Agresif: Saham seperti MINA dan BKPJ layak dilirik untuk cuan cepat, namun pastikan memasang strategi cut loss dan take profit ketat.
- Investor Moderat: Saham-saham seperti BBCA, BBRI, dan TLKM tetap menarik untuk portofolio jangka menengah, meski perlu bersiap hadapi koreksi pendek.
- Institusi: Strategi rebalancing di saham unggulan bisa berlanjut. Koreksi saat ini bisa menjadi momentum untuk entry level jangka panjang.
🧭 Outlook Pasar Hari Ini
IHSG diperkirakan masih tertekan secara teknikal, dengan support di 6.850–6.880 dan resistance di 6.920–6.950. Investor disarankan memantau arah aliran dana asing dan data makroekonomi yang akan segera dirilis, termasuk inflasi dan neraca perdagangan, sebagai katalis penentu arah selanjutnya.***