PANTAU LAMPUNG — Pagi itu, matahari mulai menyengat halaman Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Lampung. Namun, tak satu pun dari para pengemudi ojek online (ojol) beranjak. Dengan jaket lusuh dan helm tergantung di lengan, mereka berdiri tegak, menyambut bentuk kepedulian dari institusi Polri yang jarang mereka rasakan secara langsung.
Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika secara langsung memimpin kegiatan pembagian 300 paket sembako kepada para pengemudi ojol, sebagai bentuk apresiasi dan empati terhadap perjuangan mereka di jalanan.
“Kita tahu, para driver ojol adalah pahlawan keseharian masyarakat. Di tengah beban hidup yang makin berat, kami ingin hadir bukan hanya untuk keamanan, tapi juga menjadi bagian dari solusi sosial,” ujar Irjen Helmy penuh haru.
Bantuan yang Menyentuh Hati
Setiap paket sembako berisi beras, minyak goreng, gula, mie telur, teh celup, tepung terigu, sirup, dan susu kental manis—kebutuhan dasar yang kini makin mahal dan sulit dijangkau oleh kalangan masyarakat menengah ke bawah.
Bagi sebagian ojol, bantuan ini lebih dari sekadar logistik. Ia adalah simbol harapan. Budi (38), salah satu pengemudi yang menerima bantuan, tak mampu menyembunyikan air matanya.
“Saya merasa selama ini tak terlihat. Tapi hari ini, saya tahu negara masih peduli. Terima kasih Pak Polisi… ini lebih dari cukup,” ucapnya dengan suara lirih dan mata berkaca-kaca.
Bhayangkari Turun Tangan, Kedekatan Dirasakan
Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua Bhayangkari Daerah Lampung Ny. Lurie Helmy Santika dan Kombes Pol Drs. Supriadi, M.M. selaku Ketua Seksi Bhakti Sosial dan Bhakti Kesehatan Hari Bhayangkara ke-79.
Dengan senyum hangat, para anggota Bhayangkari menyerahkan paket sembako langsung kepada para ojol. Tak sedikit yang meminta berfoto bersama—sebuah kenangan yang tak akan lekang dari ingatan mereka.
“Ini bukan sekadar kegiatan seremonial. Kami ingin menyapa masyarakat dari hati ke hati, dan hari ini adalah bukti bahwa Polri hadir untuk semua,” tegas Irjen Helmy.
Menutup dengan Doa dan Harapan
Acara ditutup dengan doa bersama—mengiringi harapan agar kepedulian, empati, dan sinergi antara Polri dan masyarakat terus tumbuh dan menguat.
Di tengah kerasnya aspal jalanan, para pengemudi ojek online hari ini mendapat pelukan hangat dari negara. Sebuah bukti bahwa Polri bukan sekadar penjaga keamanan, tapi juga penyemai harapan.