PANTAU LAMPUNG — Meski telah memasuki hari kedua sejak dibukanya pendaftaran, proses seleksi calon direksi dan komisaris BUMD PT. Pringsewu Jaya Sejahtera belum menerima satu pun berkas pendaftar. Tim seleksi berharap antusiasme akan meningkat menjelang batas akhir pendaftaran pada 23 Juni 2025 mendatang.
Seleksi ini dibuka berdasarkan Pengumuman Nomor: 001/TIMSEL-BUMD/2025, dan bertujuan mencari figur profesional dan berintegritas tinggi untuk memimpin Badan Usaha Milik Daerah tersebut ke arah yang lebih kompetitif.
Hendrid, Plt. Asisten II Setdakab Pringsewu sekaligus anggota tim seleksi, mengatakan belum ada satu pun pelamar yang mengajukan berkas hingga hari Selasa (17/6/2025).
“Kami masih menunggu, karena masa pendaftaran masih cukup panjang. Nantinya pengujian akan dilakukan oleh akademisi dan profesional independen,” jelasnya.
Formasi Dibuka untuk 3 Posisi Strategis
Dalam proses seleksi ini, tersedia dua posisi direksi dan satu posisi komisaris, dengan ketentuan bahwa posisi komisaris terdiri dari satu unsur independen dan satu unsur dari pemerintah.
Hendrid menegaskan bahwa ada 11 syarat khusus yang harus dipenuhi oleh calon direksi, antara lain:
- Sehat jasmani dan rohani,
- Memiliki integritas dan kepemimpinan,
- Pengalaman manajerial,
- Pendidikan minimal S1,
- Usia 35–55 tahun saat pendaftaran,
- Tidak sedang menjadi pengurus partai politik, calon kepala daerah, maupun calon legislatif.
Selain itu, pelamar juga harus memahami penyelenggaraan pemerintahan daerah serta memiliki wawasan dan kemampuan di bidang usaha perusahaan berbadan hukum.
DPRD Minta Seleksi Bersih dari Titipan
Menanggapi proses seleksi ini, Anggota Komisi II DPRD Pringsewu, Sudiono, menegaskan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam memilih figur yang tepat untuk memimpin BUMD.
“Jangan sampai ada ‘titipan’, karena BUMD ini harus dijalankan oleh orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha dan visi kuat. Potensi Pringsewu banyak, tinggal bagaimana mampu menggali dan mengelolanya,” ujar Sudiono.
Dengan masih terbukanya masa pendaftaran, publik kini menantikan siapa saja sosok yang akan mendaftar dan apakah seleksi ini benar-benar akan melahirkan pemimpin BUMD yang mampu membawa perubahan nyata.***