PANTAU LAMPUNG – Masjid Agung Al-Asma’ul Husna, yang menjadi ikon Islamic Center di Fajaragung Barat, Kabupaten Pringsewu, kini tengah dalam kondisi memprihatinkan. Bangunan megah yang dibangun sejak 2017 dengan anggaran besar ini menunjukkan tanda-tanda kurangnya perawatan.
Cat luar bangunan tampak mulai memudar, bekas rembesan air menghiasi dinding, dan yang paling mencolok adalah plafon masjid yang bolong di dua titik. Kondisi ini mengundang keprihatinan jemaah yang hadir salat Jumat pada 16 Mei 2025 lalu.
Ironisnya, pada hari itu, Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas memimpin salat Jumat sebagai imam sekaligus khatib. Usai salat, bupati meninjau langsung kondisi masjid yang mulai rusak. Ia terlihat menatap ke arah plafon yang bolong cukup lebar, kemudian memanggil Kepala Dinas PUPR, H. Ahmad Syaifuddin, dan berdiskusi dengan sejumlah tokoh agama.
Pantauan di lapangan menunjukkan kerusakan tak hanya di bagian dalam. Kolam taman di sekitar masjid tampak nyaris kering, kaca lampu taman pecah, dan sejumlah fasilitas lainnya terlihat kurang terurus.
Masjid yang dibangun di atas lahan wakaf seluas 2.000 m² ini memiliki luas bangunan 1.500 m² dan mampu menampung hingga 2.000 jamaah. Selain digunakan untuk salat, masjid ini dilengkapi fasilitas seperti aula, perpustakaan, koperasi, ruang belajar anak, hingga ruang ramah disabilitas.
Namun berbagai fasilitas unggulan tersebut tampaknya kini membutuhkan perhatian dan perbaikan agar kembali berfungsi maksimal sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan aktivitas sosial keagamaan masyarakat.
Masyarakat berharap agar pemerintah daerah segera melakukan pembenahan, mengingat masjid ini bukan hanya simbol keagamaan, tetapi juga menjadi pusat kegiatan umat dan cerminan wajah Kabupaten Pringsewu.
Tag:
#
Berikut adalah penulisan ulang berita dengan gaya jurnalistik yang lebih deskriptif dan menarik, serta dilengkapi tag dan deskripsi:
Judul:
Masjid Asma’ul Husna Islamic Center Pringsewu Butuh Perhatian Serius: Plafon Bolong, Kolam Kering
Isi Berita:
Pringsewu – Masjid Agung Al-Asma’ul Husna, yang menjadi ikon Islamic Center di Fajaragung Barat, Kabupaten Pringsewu, kini tengah dalam kondisi memprihatinkan. Bangunan megah yang dibangun sejak 2017 dengan anggaran besar ini menunjukkan tanda-tanda kurangnya perawatan.
Cat luar bangunan tampak mulai memudar, bekas rembesan air menghiasi dinding, dan yang paling mencolok adalah plafon masjid yang bolong di dua titik. Kondisi ini mengundang keprihatinan jemaah yang hadir salat Jumat pada 16 Mei 2025 lalu.
Ironisnya, pada hari itu, Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas memimpin salat Jumat sebagai imam sekaligus khatib. Usai salat, bupati meninjau langsung kondisi masjid yang mulai rusak. Ia terlihat menatap ke arah plafon yang bolong cukup lebar, kemudian memanggil Kepala Dinas PUPR, H. Ahmad Syaifuddin, dan berdiskusi dengan sejumlah tokoh agama.
Pantauan di lapangan menunjukkan kerusakan tak hanya di bagian dalam. Kolam taman di sekitar masjid tampak nyaris kering, kaca lampu taman pecah, dan sejumlah fasilitas lainnya terlihat kurang terurus.
Masjid yang dibangun di atas lahan wakaf seluas 2.000 m² ini memiliki luas bangunan 1.500 m² dan mampu menampung hingga 2.000 jamaah. Selain digunakan untuk salat, masjid ini dilengkapi fasilitas seperti aula, perpustakaan, koperasi, ruang belajar anak, hingga ruang ramah disabilitas.
Namun berbagai fasilitas unggulan tersebut tampaknya kini membutuhkan perhatian dan perbaikan agar kembali berfungsi maksimal sebagai pusat ibadah, pendidikan, dan aktivitas sosial keagamaan masyarakat.
Masyarakat berharap agar pemerintah daerah segera melakukan pembenahan, mengingat masjid ini bukan hanya simbol keagamaan, tetapi juga menjadi pusat kegiatan umat dan cerminan wajah Kabupaten Pringsewu.***