PANTAULAMPUNG — Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 di Provinsi Lampung berlangsung khidmat dan sarat makna. Bertempat di Lapangan Kopri, Komplek Kantor Gubernur Lampung, upacara ini menjadi refleksi kolektif untuk meneguhkan kembali semangat nasionalisme dalam menghadapi tantangan zaman.
Bertindak sebagai inspektur upacara, Komandan Korem 043/Gatam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah membacakan amanat resmi dari Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia, Meutya Viada Hafid, yang menegaskan bahwa Hari Kebangkitan Nasional bukanlah seremoni rutin, melainkan momentum strategis untuk merenungi perjalanan bangsa yang dimulai dari keberanian menolak dominasi asing, tepat 117 tahun silam melalui lahirnya Budi Utomo.
“Bangsa ini bangkit karena percaya pada kekuatannya sendiri. Kini, tantangan kita bukan lagi penjajahan fisik, tapi disrupsi teknologi, krisis global, dan polarisasi dunia. Namun semangatnya tetap sama—berdiri di atas kaki sendiri,” tegas Brigjen Rikas.
Dalam amanat tersebut, pemerintah menyoroti arah pembangunan nasional dalam 150 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Fokus diarahkan pada peningkatan kesejahteraan rakyat, dengan menitikberatkan program-program konkret yang menjawab kebutuhan masyarakat.
Beberapa langkah strategis yang telah dijalankan di antaranya:
Program Makan Bergizi Gratis yang menjangkau lebih dari 3,5 juta anak, Layanan pemeriksaan kesehatan gratis untuk lebih dari 777 ribu warga, Pembentukan Danantara Investment Agency sebagai pengelola kekayaan negara, Percepatan pelatihan vokasi dan pembangunan AI Centre of Excellence di Papua, Penguatan tata kelola ruang digital yang aman bagi anak melalui PP TUNAS.
Peringatan ini dihadiri oleh Pj. Sekdaprov M. Firsada, jajaran Forkopimda, dan pejabat tinggi provinsi lainnya, yang menunjukkan semangat sinergis antara TNI, pemerintah daerah, dan elemen masyarakat dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan.
“Ini bukan soal seberapa tinggi kita tumbuh, tapi seberapa dalam kita berakar pada rakyat. Kebangkitan nasional hari ini adalah tentang membangun masa depan yang berpihak—bukan sekadar maju, tapi juga adil dan beradab,” pungkas Brigjen Rikas dalam penutup sambutannya.
Upacara Harkitnas 2025 menjadi lebih dari sekadar penghormatan kepada sejarah. Ia menjelma menjadi seruan moral untuk terus menggerakkan pembangunan yang berbasis pada kesejahteraan, pemerataan, dan keberpihakan nyata kepada rakyat.***